Fitriana, Novita Finda (2022) Museum Sunan Drajat : Sejarah dan fungsinya dalam pengembangan pariwisata budaya Islam di Kabupaten Lamongan tahun 1992-2019. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (318kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (858kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu tokoh walisongo yang bertempat tinggal di daerah pesisir utara pulau Jawa adalah Raden Qasim atau yang biasa dikenal dengan sebutam Sunan Drajat. Sunan Drajat merupakan salah satu putra dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Museum Sunan Drajat merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Sunan Drajat atas jasa-jasa beliau yang menjadi salah satu wali dan penyebar agama Islam di wilayah Kabupaten Lamongan, serta untuk melestarikan budaya dan benda-benda bersejarah peninggalannya, maupun jasa-jasa keluarga dan para sahabatnya yang juga ikut berjasa dalam penyiaran agama Islam. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Sejarah Berdirinya Museum Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan? 2) Bagaimana Fungsi Museum Sunan Drajat Dalam Pengembangan Pariwisata Budaya Islam Di Kabupaten Lamongan Tahun 1992-2019? Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Sejarah Berdirinya Museum Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan? 2) Fungsi Museum Sunan Drajat Dalam Pengembangan Pariwisata Budaya Islam Di Kabupaten Lamongan Tahun 1992-2019. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang dalam pelaksanannya dilakukan melalui empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : Museum Sunan Drajat diresmikan pada 30 Maret 1992 yang diprakasai Bupati Lamongan Bapak Mohammad Farid dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Soelarso. Sejarah berdirinya museum Sunan Drajat adalah untuk merekonstruksi dan mengenang benda-benda peninggalan dari Sunan Drajat. Sesuai dengan fungsi museum secara umum yang mempunyai tujuan untuk mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan dari benda-benda peninggalan Sunan Drajat dan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Paciran maupun Jawa Timur. Jumlah seluruh koleksi benda Museum Sunan Drajat berjumlah 691 koleksi dan terbagi menjadi 9 jenis, diantaranya secara geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numesmatika dan heraldika, filologika, keramologika, dan seni rupa. Dalam perkembangannya setelah adanya renovasi terhadap situs Makam Sunan Drajat dan dibukanya Musuem Sunan Drajat menjadikan tempat ini dikenal luas oleh para wisatawan baik lokal maupun internasional.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pariwisata; Museum; Budaya Islam; Sunan Drajat; |
Subjects: | Islam > Islamic History Galleries, Museum of Art |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Novita Finda Fitriana |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 03:16 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 03:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/63262 |
Actions (login required)
View Item |