Hendriawan, Wahid Gusti (2022) Larangan perkawinan sesuku di nagari Panyakalan kecamatan Kubung kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (799kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (815kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) | Request a copy |
Abstract
Hukum Islam telah mengatur hukum perkawinan dengan sangat jelas, terutama dalam maslahat yang ingin dicapai dan mafsadat yang dihindari. Suatu larangan dalam hukum Islam menunjukkan adanya keharaman dan terdapat mafsadat yang harus dihindari. Begitupun dengan larangan dalam hukum perkawinan, selain ada hukum keharaman untuk melakukannya juga terdapat mafsadat yang harus dihindari dalam perkawinan tersebut. Dalam hukum adat Minangkabau ada larangan perkawinan sesuku yang ditujukan untuk mengambil maslahat dan menghindari mafsadat, yaitu larangan perkawinan sesuku. Apakah maslahat ataupun mafsadat yang dimaksud sejalan dengan hukum Islam atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asal usul yang melatar belakangi adanya larangan perkawinan sesuku, tujuan dilarangnya perkawinan sesuku, dan tinjauan hukum Islam terhadap ketentuan larangan perkawinan sesuku di Nagari Panyakalan Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini didasarkan pada kerangka pemikiran bahwa perkawinan sesuku yang seharusnya tidak dilarang dalam hukum Islam namun dilarang dalam adat Minangkabau karena ada maslahat yang ingin dicapai dan mafsadat yang dihindari. Sehingga kemudian apakah maslahat ataupun mafsadat dalam perkawinan sesuku sejalan dengan hukum Islam berdasarkan teori al-maslahah dan al-urf. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pemuka adat yang tergabung dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Panyakalan, sedangkan sumber data sekunder berdasarkan studi literatur. Adapun teknik pengumpulan data berasal dari wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian (1) Asal usul yang melatar belakangi larangan perkawinan sesuku disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor agama demi mencegah terjadinya perkawinan dengan mahram sepersusuan dan faktor adat untuk menjaga tatanan adat dan harta pusaka tinggi. (2) Tujuan dari adanya larangan perkawinan sesuku di Panyakalan diantaranya demi menjaga keluarga dan keturunan dari dampak buruk sosial, demi menjaga harta suku, demi menjaga psikologi anak yang dilahirkan dan untuk pengembangan keturunan bersuku. (3) Tinjauan hukum Islam terhadap ketentuan larangan perkawinan sesuku berdasarkan asal usul yang melatar belakangi pelarangannya tidaklah bertentangan dengan hukum Islam (al maslahah dan al urf). Namun dalam konteks sekarang, hukum Islam memandang perkawinan sesuku sudah tidak sejalan lagi sebagaimana asal usul yang melatar belakangi dan tujuan yang ingin dicapainya, hal tersebut disebabkan karena hilangnya sebab pelarangan dan tujuan yang ingin dicapai.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Larangan Perkawinan; Sesuku; Al Maslahah; Al Urf |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Wahid Gusti Hendriawan |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 01:38 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 01:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/63337 |
Actions (login required)
View Item |