Furqon, Abda'U (2023) Rengasdengklok dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (720kB) | Request a copy |
Abstract
Peristiwa Rengasdengklok merupakan suatu peristiwa dibawanya Soekarno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945 sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan oleh PETA dan Pemuda ke Rengasdengklok dengan alasan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkap sejarah kronologi dari Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, tahapannya meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini menggunakan teori spiritual dan idealistis serta teori revolusi sosial Karl Marx. Keduanya erat hubungannya dengan kondisi psikologis atau peran jiwa (spirit, soul), ide (cita-cita) individualis atau kelompok manusia dalam perkembangan sebuah peristiwa sejarah. Masing-masing kelompok membawa ide, gagasan, dan cita-citanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jepang datang mengambil alih kekuasaan di Indonesia mengusir para tentara Belanda, mereka hanya berkuasa hanya tiga setengah tahun. Kebijakan-kebijakan Jepang banyak yang merugikan rakyat Indonesia dengan kebijakan politik, ekonomi, dan sosialnya. Ketika masa Pedudukan Jepang mencapai puncaknya, Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 dimana berawal dari berangkatnya Soekarno, Hatta, dan Dr. Radjiman ke Dalat Vietnam untuk menemui Marsekal Terauchi. Disana Terauchi menyampaikan bahwa Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Disamping itu, Sjahrir dan Pemuda sudah mendengar informasi mengenai Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Kemudian mereka mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin. Dalam hal ini terdapat pertentangan diantara golongan pemuda dengan golongan senior. Kamis, waktu dini hari tanggal 16 Agustus Soekarno, Hatta dan juga Fatmawati bersama Guntur yang masih bayi dibawa ke Rengasdengklok dengan tujuan melindungi mereka dari revolusi yang dilakukan pemuda di Jakarta. Di Rengasdengklok, PETA berhasil merebut kekuasaan tanpa disertai dengan pertumpahan darah. Kamis malam jum’atnya, Soekarno dan Hatta dijemput oleh Soebardjo kembali Jakarta. Di Jakarta Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sukarni, Sayuti Melik, anggota PPKI dan Pemuda mengadakan rapat di kediaman Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Paginya jum’at pukul 10 tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi dikumandangkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jepang; PETA; Pemuda; PPKI; Rengasdengklok; Proklamasi; |
Subjects: | Chronology > Intervals of Time Biography, Obituary > Biography of Bibliographers History of Asia > History of Asia |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Abda'U Furqon |
Date Deposited: | 03 Apr 2023 07:04 |
Last Modified: | 03 Apr 2023 07:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/66596 |
Actions (login required)
View Item |