Dampak psikologis dari Hadis Nabi' larangan membuat kaget' : Studi analisis terhadap fenomena Prank

Mudrikah, Desy Ashfirani (2023) Dampak psikologis dari Hadis Nabi' larangan membuat kaget' : Studi analisis terhadap fenomena Prank. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (410kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (525kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (271kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (675kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (574kB) | Request a copy

Abstract

Prank merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang memiliki arti gurauan. Gurauan diambil dari gurau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna kelakar, lelucon, percakapan untuk bermain-main saja. Prank di zaman sekarang ini dimaknai sebagai sebuah guyonan yang dapat dikatakan membohongi, menipu, serta mengelabui seseorang dan bersifat untuk ‘mengerjai’, diatur sedemikan rupa seolah-olah serius namun ternyata hanya tipuan dengan tujuan agar yang menjadi target prank merasa kaget, terkejut, takut atau bahkan merasa malu. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah jenis prank yang menimbulkan keresahan atau perasaan tidak nyaman bagi orang lain atau bahkan mencelakakan. Konten prank yang marak di Indonesia sekarang ini adalah yang berdampak negatif. Prank yang dilakukan dengan cara menakut-nakuti, membuat kaget, membuat panik bisa merugikan korban, tidak hanya secara finansial tetapi juga akan berdampak buruk terhadap kondisi mental atau psikologis mereka. Kasus yang serupa pernah terjadi pada zaman Rasu>lullah Saw. yang mana ketika itu beliau sedang melakukan perjalanan bersama para sahabatnya. Dalam sebuah hadis, Rasu>lullah pernah melarang sahabat tersebut untuk membuat kaget sahabatnya yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hadis Nabi tentang larangan membuat kaget. Selain itu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perbuatan membuat kaget terhadap kondisi psikologis seseorang, sehingga Rasul sudah melarang umatnya untuk membuat kaget kepada orang lain. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dimana data yang diperoleh melalui studi kepustakaan (Library Research). Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriftif analitis serta metode takhrij hadis dimana hadis-hadis yang ditemukan kemudian dicari asal usulnya sampai kepada kualitas hadis tersebut. Ada empat hadis tentang larangan membuat kaget sesama muslim. Hadis tersebut terdapat dalam Sunan Abu> Dawud, Musnad Ah|mad Ibn Hanbal, Sunan al-Kubro al-Baihaqiy, serta Musnad Ibn Abi> Syaibah. Kualitas hadis tersebut adalah S}ahih Li Z|atihi serta termasuk ke dalam hadis yang Maqbul Ma’mulun Bihi. Dampak yang ditimbulkan bagi psikologis korban prank adalah hypersleksia yang bisa membuat korban prank memiliki refleks kejut berlebihan dalam menganggapi kebisingan dan sentuhan. Dampak psikologis lain adalah trauma pasca peristiwa prank terjadi. Seseorang secara fisik terlihat sehat, namun dalam kondisi tertentu misalnya pada waktu tidur sering bermimpi buruk dapat mengakibatkan perilaku tertentu dapat dijadikan indikasi penderita mengalami trauma akibat prank.

Actions (login required)

View Item