Akulturasi pendidikan umum dan aktivitas keagamaan dalam pembentukan karakter remaja : Studi di RW 003 Desa Cimuncang Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka

Muhyi, Yayi Abdul (2022) Akulturasi pendidikan umum dan aktivitas keagamaan dalam pembentukan karakter remaja : Studi di RW 003 Desa Cimuncang Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (46kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (42kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (48kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (134kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh era informasi, pendidikan yang berkualitas menjadi senjata paling ampuh untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan produktif. Manusia yang berkualitas merupakan indikator majunya suatu bangsa. Pendidikan berkualitas tidak terbatas pada satu sistem, melainkan bisa lebih dari itu. Adanya pencampuran sistem pendidikan bisa memicu sekaligus membantu pembentukan karakter remaja. Selain menjadi sarana transmisi ilmu, pada hakikatnya tujuan akhir dari pendidikan adalah terbentuknya karakter atau akhlak dan perilaku. Tujuan pokok penelitian ini antara lain: untuk mengetahui gambaran akulturasi pendidikan umum dan aktivitas keagamaan terhadap pembentukan karakter remaja, bagaimana karakter remaja sebelum dan sesudah akulturasi pendidikan umum dan aktivitas keagamaan, dan untuk mengetahui faktor lain yang membentuk karakter remaja selain akulturasi pendidikan tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial dari Max Weber. Menurut Weber tindakan sosial merupakan suatu tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Jadi berdasarkan analisis teori tindakan sosial Max Weber ini, para remaja memiliki motif dalam bertindak dan mengambil keputusan, terutama dalam menempuh pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Metode ini digunakan untuk meneliti dengan mendeskripsikan, menganilisis, dan mengungkapka dengan sajian data berupa kata-kata, gambaran menyeluruh. Data yang dikumpulkan ini merupakan data primer yang dihasilkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder didapat dari studi kepustakaan berupa referensi dari buku, arsip, dokumen, dan karya lainnya yang relevan dengan tema penelitian untuk mendukung data-data di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya akulturasi dari dua sistem pendidikan yaitu pendidikan umum (sekolah) dan pendidikan agama (pesantren) yang ikut membentuk perkembangan karakter remaja. Kemudain ditemukannya perbedaan antara karakter remaja sebelum dan sesudah akulturasi tersebut, di mana lebih menekankan pada remaja yang menempuh pendidikan di salah satu bidang (sebelum) dan remaja yang menempuh pendidikan dalam dua bidang sekaligus (sesudah). Adanya pandangan berbeda dari masyarakat terhadap remaja yang hanya menempuh pendidikan di satu bidang saja, baik itu hanya umum atau pun agama, dan juga pandangan terhadap remaja yang menempuh pendidikan dua bidang sekaligus. karakter remaja dibentuk dengan berbagai faktor, selain dari akulturasi pendidikan ini, ada faktor lain yang ikut serta dalam pembentukan karakter remaja diantaranya ialah: lingkungan keluarga, sahabat terdekat, lingkungan sosial (masyarakat), media massa, adanya motivasi atau dorongan-dorongan.

Actions (login required)

View Item