Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap penerapan fitur SPaylater pada transaksi jual beli Online di Shopee

Sunarya, Ahmad (2023) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap penerapan fitur SPaylater pada transaksi jual beli Online di Shopee. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (74kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (180kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (289kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (584kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (762kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena perkembangan perekonomian berbasis teknologi informasi dalam jual beli yaitu e-commerce, secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli yang dilakukan secara online. Shopee merupakan salah satu marketplace di Indonesia yang mempunyai fitur pembayaran SPaylater. SPaylater adalah fitur pembayaran Shopee menawarkan produk pinjaman yang hanya dapat digunakan untuk pembelian barang di aplikasi Shopee dengan opsi pembayaran tagihan dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui mekanisme penerapan fitur SPaylater pada transaksi jual beli online di Shopee, (2) untuk mengetahui tinjauan Peraturan OJK Nomor 10/POJK.05/2022 terhadap penerapan fitur SPaylater pada transaksi jual beli online di Shopee, dan (3) untuk mengetahui tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap penerapan fitur SPaylater pada transaksi jual beli online di Shopee. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini didasarkan pada ketentuan akad qardh. Prinsip muamalah dalam praktik jual beli pada hakikatnya harus dilandasi konsep an-taradhin (mufakat), tidak ada paksaan, dan selalu mendatangkan keuntungan dan mencegah kerusakan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu pemaparan secara spesifik praktik pembayaran produk menggunakan fitur SPaylater serta analisis kesesuaian berdasarkan POJK dan Hukum Ekonomi Syariah. Sumber data dari ketentuan fitur SPaylater berasal dari Customer Service Shopee, serta wawancara dengan pengguna SPaylater. Sumber penelitian POJK, Hukum Ekonomi Syariah, buku-buku, dan karya ilmiah seperti artikel, jurnal, dan skripsi. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka. Sedangkan analisis data menggunakan metode analisis dekskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) dalam mekanismenya pengguna SPaylater dapat menggunakan fitur setelah aktivasi. Adapun tata cara pembayarannya pilih barang yang ingin dibeli kemudian, klik metode pembayaran, lalu pilih SPaylater, kemudian pilih lama pelunasan, kemudian klik konfirmasi, klik buat pesanan dan masukan PIN ShopeePay. SPaylater dapat digunakan untuk pembayaran dengan pilihan pelunasan 1, 3, 6, dan 12 bulan yang dikenakan bunga minimal 2,95 persen perbulannya. (2) analisis tinjauan POJK Nomor 10/POJK.05/2022 terhadap pinjaman dana berupa uang elektronik pada fitur SPaylater terdapat dalam praktiknya sudah sesuai. (3) sedangkan analisis ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah terhadap pinjaman dana pada fitur SPaylater terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, yang mana dalam pelaksanaannya terdapat adanya biaya tambahan dari cicilan minimal 2,95 persen untuk pelunasan tagihan dengan waktu 3, 6, dan 12 bulan dari jumlah total pembayaran serta teradapat biaya keterlambatan sebesar lima persen dari total keseluruhan tagihan yang telah jatuh tempo

Actions (login required)

View Item