Nurulaeni, Wahidah (2023) Ketentuan masa iddah wanita hamil karena zina menurut Muhyiddin al-Nawawi dan Ibnu Quddamah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (222kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISIBAB I)
3_Daftar Isi.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (724kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (643kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (424kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (667kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (424kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Referensi.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) | Request a copy |
Abstract
Permasalahan yang hadir pada pembahasan ini yaitu tentang masa iddahnya wanita hamil karena zina. Persoalan ini banyak tidak diketahui oleh masyarakat berkaitan dengan boleh atau tidaknya wanita zina dinikahkan walaupun dalam keadaan hamil. Sering kali masyarakat menganggap buruk terhadap pernikahan yang dilangsungkan karena ada sebab zina terlebih dahulu, padahal jika dikaji lebih dalam persoalan ini memiliki kebolehan dari sebagian ulama dan sebagiannya lagi tidak membolehkan. Tujuan peneliti dalam permasalahan ini yaitu untuk mengetahui kerangka dan metodologi fiqh Muhyiddin al-Nawawi dan Ibnu Quddamah, kemudian dapat mengetahui dalil hukum yang digunakan kedua imam tersebut, dan mampu mengaplikasikan dampak dan implikasi terhadap ijtihad kedua imam mengenai iddahnya wanita hamil karena zina. Metode yang dilakukan untuk mengkaji permasalahan ini yaitu dengan cara pengumpulan data dari beberapa kitab, buku, jurnal, dan skripsi. metode ini dinamakan study research atau library research, setelah pengumpulan data selanjutnya penulis kaji dan teliti secara komparatif yang membandingkan antara pendapat imam Muhyiddin al-Nawawi dengan pendapat imam Ibnu Quddamah. Dari hasil penelitian, penulis menemukan metode istinbath yang berbeda. Imam Muhyiddin al-Nawawi menggunakan illat dengan menetapkan tidak adanya iddah yaitu wanita zina menurutnya tidak memiliki kehormatan, dalam hal ini Muhyiddin al-Nawawi menggunakan metode istinbath dengan al-Qur’an dan al-Sunnah. Sedangkan Ibnu Quddamah menggunakan illat dengan menetapkan iddah bagi wanita zina karena zina akan mengakibatkan terjadinya aktifitas rahim, metode istinbath yang dilakukan yaitu berdasarkan al-Qur’an, al-Hadits, dan Qiyas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Masa Iddah; Wanita Hamil; Zina |
Subjects: | Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam > Perbandingan Kepercayaan Aliran dan Sekte-sekte dalam Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Wahidah Nurulaeni idah |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 02:49 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 02:49 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/71046 |
Actions (login required)
View Item |