Relasi Gender Dalam Pembagian Kerja (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Yang Bermatapencaharian Buruh Di Kawasan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung)

Teguh, Ahmad (2015) Relasi Gender Dalam Pembagian Kerja (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Yang Bermatapencaharian Buruh Di Kawasan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (108kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftra isi.pdf Download (120kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (243kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (245kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB)

Abstract

Komitmen Kecamatan Sukajadi terhadap Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung. Menetapkan Kecamatan Sukajadi dalam kelompok Wilayah Pengembangan yang memiliki fungsi pemukiman dan Pertokoan. Dalam hal ini, wilayah pengembangan tersebut meliputi kelurahan Sukagalih khususnya di sekitaran jalan Pasteur, Kota bandung. Sehingga dikawasan tersebut menjadi objek wisata belanja, kuliner dan penginapan. Kawasan Sukagalih memiliki potensi yang cukup besar untuk para pengusaha, begitupun dengan banyaknya peluang pekerjaan untuk laki-laki terutama perempuan yang melamar pekerjaan disana. Oleh karena itu, saat ini tidak hanya laki-laki saja yang berada dalam pekerjaan publik, perempuan pun berperan serta dalam satu pekerjaan yang sama. Namun kondisi ini tidak luput dari perbedaan dalam pembagian kerja. Misalnya, kebanyakan perempuan bekerja di kasir sedangkan laki-laki bekerja sebagai teknisi. Relasi gender yang telah mendasari adanya pembagian kerja tersebut. Hal ini merupakan hasil konstruk sosial�budaya yang berlangsung cukup lama dan walaupun terdapat perbedaan dalam pembagian kerja di kawasan Sukagalih tidak terdapat ketimpangan yang dapat menimbulkan konflik dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1). Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai relasi gender di kawasan Sukagalih; 2). Untuk mengetahui faktor-faktor relasi gender dalam pembagian kerja di kawasan Sukagalih; 3). Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pekerja laki-laki dan perempuan terhdap relasi gender dalam pembagian kerja di kawasan Sukagalih. Kemudian penelitian ini menggunakan teori dan uraian yang berkaitan dengan relasi gender dalam pembagian kerja, yaitu diantaranya: 1). Pengertian relasi gender; 2). Konsep pembagian kerja; 3). Relasi gender dalam pembagian kerja; 4). Perspektif sosiologi fungsionalisme struktural. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskriptif. Sedangkan Sumber data primer mengunakan informan yang bekerja di mall. Selain itu, penulis menambahkan sumber data sekunder yang diperoleh melalui studi keperpustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan obsevasi secara langsung terhadap pengusaha, pegawai, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Haberman yang meliputi 3 komponen yaitu mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan: 1). Relasi gender menentukan pembagian pekerjaan antara laki-laki dan perempuan; 2). Terdapat beberapa faktor�faktor yang mempengaruhi hubungan pekerja laki-laki dan perempuan dalam pembagian kerja. Seperti faktor intern, dan faktor ekstern, meliputi pendidikan, sosial�budaya dan pemahaman agama; 3). Upaya yang dilakukan pekerja laki-laki dan perempuan yaitu. Kesatu, dengan memahami nilai-nilai yang pantas dikerjakan oleh laki-laki ataupun perempuan. Sehingga mendapatkan kesesuaian antara relasi gender dan pembagian kerja. Kedua, kesadaran integritas. Ketiga, adanya latensi di antara pekerja laki-laki dan perempuan.

Actions (login required)

View Item