Gulziharbana, Muhammad Fauzan (2023) Keabadian dalam Al-Qur'an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (175kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (431kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bermula dari pernyataan bagaiman penafsiran keabadian dalam Al-Qur’an. Pemilihan keabadian merupakan kondis waktu yang berkaitan dengan makhluk ciptaan-Nya. Keabadian banyak difahami sebagai alam akhirat yang menjadi tujuan akhir dari seluruh makhluk-Nya. Dari hal tersebut muncul pertanyaan, apa yang ada di dalam alam akhirat? Apakah memiliki makhluk yang abadi? Karenanya diperlukan untuk menelusuri penafsiran para ulama mengenai keabadian ini. Bertujuan untuk mengetahui makna dari keabadian di dalam Al-Qur’an melalui metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan tafsir tematih, salah satunya menggunakan tafsir tematik yang digagas oleh Abd Al-Hayy Al-Farmawi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ayat-aayt keabadian dalam Al-Qur’an yang merujuk kepada alam akhirat terdapat 15 ayat dalam 12 surat, dengan derivasi ‘baqaa’, ‘khalada’ dan ‘abadaa’, ‘Baqaa’ dalam pemahamannya lebih condong kepaada kualitas kehidupan manusia. ‘Khalada’ menggambarkan keadaan alam akhirat dan kondisi manusia ketika masuk kedalam neraka dan surga. ‘abadaa’ penjelasan mengenai permasalah selama masa akhirat tanpa adanya batasan satupun, akan tetapi masih memiliki faktor yang menyebabkan itu. Maka manusia memiliki gambaran bahwa alam akhirat itu nyata adanya dan bersifat abadi, ketika manusia melakukan kebaikan maka akan mendapatkan ganjaran berupa surga dan ketika melakukan keburukan mendapatkan balasan berupa neraka. Ini menjadi tolak ukur dalam kehidupan di alam kebadian nantinya. Para penghuni akhirat terdiri dari ruh, jiwa, malaikat, iblis,jin dan syaitan. Sebagian dari mereka akan ditempatkan sesuai dengan kehendak Yang Maha Kuasa. Setelah melewati berbagai langkah dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa Al-Qur’an tidak cukup hanya menggunakan terjemahan, karena akan mendapatkan makna yang berbeda. Maka kita memerluka pemikiran para mufassir dan ulama untuk mendapatkan makna umum keabadian sebagai langkah pertama. Penafsiran sebagai faktor pendukung untuk memahami keabadian dalam pendalaman makna.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keabadian;Al-Qur’an;Makhluk |
Subjects: | Eschatology Eschatology > Future State (Life After Death) Eschatology > Last Judgement and Related Event Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Muhammad Fauzan Gulziharbana |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 07:14 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 07:14 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/74580 |
Actions (login required)
View Item |