Alparisi, Salman Hilmi (2023) Pemahaman santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Pangandaran tentang sifat Salbiyah Tuhan menurut Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam Kitab Tijan al-Darury. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (275kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (573kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) | Request a copy |
Abstract
Paham telogi Asy’ariyah menjadi bantahan atas usaha golongan Muktazilah yang berusaha untuk memurnikan Tauhid dengan menghilangkan sifat-sifat Tuhan menjadi bahan pembahasan yang harus dipertahankan. Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam posisinya menjadi tokoh yang memperkuat paham Asyariyah tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana pemikiran Muhammad Nawawi al-Bantani tentang Sifat Salbiyah Tuhan dan bagaimana pemahaman Santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Pangandaran tentang Sifat Salbiyah menurut Muhammad Nawawi al-Bantani dalam Kitab Tijan al-Darury. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (research approach) yang merupakan upaya untuk menemukan keunikan yang terdapat pada individu, kelompok atau masyarakat secara menyeluruh, rinci dan mendalam. Metode kualitatif adalah metode yang menekankan pada penggunaan teknik analisis yang mendalam (indepth analysis). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis yang merupakan langkah-langkah sistematis dan logis untuk mencari, mengolah, menganalisa dan mengambil kesimpulan data. Syaikh Ibrahim al-Bajury mengatakan bahwa ilmu Tauhid merupakan ilmu yang dengannya mampu menetapkan keyakinan-keyakinan dalam agama yang diperoleh dari dalil-dalil yang meyakinkan. Dalil-dalil yang pasti ini, kemudian digunakan dengan tujuan untuk mengenal dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah (sifat-sifat yang sempurna) dan menyucikan Allah dari sifat-sifat kekurangan (naqsh). Menurut Muhammad Nawawi Al-Bantani sifat salbiyah adalah sifat yang ditujukan untuk mencabut segala sesuatu yang tidak pantas atau tidak layak bagi Allah. Kemudian pemahaman Santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah setelah mengikuti kajian Kita Tijan al-Darury adalah : Pertama, santri sadar dan paham bahwa akal mempunyai batasan; Kedua, santri memahami bahwa dalam menggunakan akal sebagai alat untuk mencari pengetahuan, haruslah terbebas dari hasrat untuk memenuhi rasa penasaran; Ketiga, santri menyadari dan memahami bahwa potensi akal haruslah dipakai secara moderat, terutama dalam pembahasan yang mempuyai dua kutub yang berbeda; Keempat, santri memahami bahwa dari akal juga dapat sampai kepada tauhid yang murni tanpa harus me-nafi-kan sifat-sifat Tuhan yang tersurat dalam Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani; Sifat Salbiyah; Pemahaman Santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Pangandaran |
Subjects: | Islam Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Salman Hilmi Alparisi |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 04:05 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 05:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/75579 |
Actions (login required)
View Item |