Hakim, Taufiiqul (2023) Relasi antara manusia dan alam : Studi deskriptif tentang Deep Ecology Arne Naess. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (199kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
Abstract
Kerusakan lingkungan merupakan topik yang sering dibicarakan oleh berbagai kalangan di masyarakat. Dimulai pada tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Krisis ini sudah menyadarkan banyak orang untuk segera mengambil tindakan pelestarian terhadap alam maupun lingkungan. Banyak solusi atau upaya yang ditawarkan oleh para pemikir lingkungan mulai dari ide-ide atau teori, perubahan cara pandang dan gaya hidup, hingga kepada aksi nyata dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang pro terhadap lingkungan. Pada kajian tentang ini, konsep Deep Ecology yang dijadikan pertimbangan untuk mengambil langkah dalam pelestarian lingkungan yang dilakukan. Dalam metode penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui studi pustaka (library research). Dalam kajian analisis deskriptif terhadap teori Deep Ecology Naess, sebagai sumber penelitian utama dalam persoalan relasi antara manusia dan alam. Dalam Deep Ecology, Naess melihat bahwa persoalan lingkungan yang terjadi saat ini diakibatkan karena kelirunya cara pandang manusia yang memposisikan dirinya diatas alam. Dalam teori Antroposentris, manusia memandang alam sebagai alat instumen bagi pemenuhah kebutuhan manusia semata. Semua makhluk di alam dianggap tidak bernilai, nilai pada alam tergantu pada seberapa besar kegunaannya bagi manusia. Naess kemudian memperluas teori etika tersebut, untuk menjangkau etika kepada keseluruhan ekologis. Manusia bukan lagi menjadi subjek etika satu-satunya. Alam secara ekologis holistik merupakan subjek etika bagi Naess. Implikasi etisnya, manusia dituntut untuk menghargai dan menghormati alam. Bagi Naess, teori Deep Ecology tidak boleh berhenti hanya pada sekedar pengetahuan dan teori dalam menanggapi persoalan lingkungan saja. Tetapi, harus diwujudkan dalam langkah aksi maupun gerakan. Dalam hal ini, kita bisa pelajari dari kearifan lokal ekologis maupun spiritual yang dimiliki pada setiap individu memaknai hidupnya. Perubahan paradigma ekologis ini harus segera diaplikasikan dalam gaya hidup yang sederhanan dan selaras dengan alam, sehingga terwujudnya alam yang aman dan sejahtera.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | etika lingkungan; deep ecology; ekosentrisme; Arne Naess |
Subjects: | Philosopy and Theory Ecology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Taufiiqul Hakim |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 02:38 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 02:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/76197 |
Actions (login required)
View Item |