Kedudukan bacaan Fatihah dalam shalat perspektif hadis

Febrianty, Alfina (2023) Kedudukan bacaan Fatihah dalam shalat perspektif hadis. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (89kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (85kB) | Preview
Preview	Text 3_daftarisi.pdf Download (68kB) | Preview
Preview	Text 4_bab1.pdf Download (352kB) | Preview
	Text 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) | Request a copy
	Text 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) | Request a copy
	Text 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) | Request a copy
	Text 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) | Request a copy
	Text 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) | Request a copy

Abstract

Shalat yakni rukun Islam kedua yang harus dikerjakan oleh masing-masing umat muslim. Shalat juga mempunyai syarat dan rukun yang mana harus dipenuhi dalam pelaksanannya. Dan apabila salah satunya tidak dipenuhi, maka tidak sah shalat tersebut. Al Fatihah merupakan rukun dalam setiap rakaat. Dalam Fatihah tersebut terjadi dua perbedaan besar dikalangan ulama tentang menyikapi kedudukan bacaan Fatihah dalam shalat, sebagian mewajibkan Fatihah dan yang sebagian tidak mewajibkan Fatihah tetapi apa saja dari ayat al Quran yang mudah. Penelitian ini dilakukan untuk membahas hadis tentang bacaan Fatihah dalam shalat. Maka penelitian ini telah merumuskan beberapa pertanyaan yaitu apa saja hadis-hadis tentang bacaan Fatihah? Dan bagaimana kedudukan bacaan fatihah dalam shalat menurut hadis? Adapun tujuannya untuk mengetahui berbagai redaksi hadis mengenai bacaan Fatihah dan untuk mengetahui kedudukan bacaan Fatihah dalam shalat menurut hadis. Peneliti menggunakan kajian tematik hadis tentang bacaan fatihah dalam shalat dengan menggunakan metode syarah hadis. Penelitian ini bertujuan untuk membahas hadis tentang bacaan Fatihah untuk mengetahui kedudukan bacaan fatihah dalam shalat menurut hadis. Penetian ini juga mengaplikasikan pendekatan kualitatif, dengan menerapkan metode studi pustaka atau library research. Hasil dan pembahasan penelitian ini membuktikan bahwa redaksi hadis Bukhari No 714 dan Abu Daud 696 menunjukan bahwa tidak terdapat shalat bagi yang tidak melafalkan al Fatihah, sedangkan hadis Abu Daud No 695 dan Bukhari 715 menunjukan bahwasannya yang diharuskan ialah membaca apa yang mudah dari ayat-ayat al Quran, tidak mengharuskan surat al Fatihah. Sebagiamana Syarah keempat hadis tersebut pendapat yang cukup kuat bisa disimpulkan bahwasannya kedudukan Fatihah adalah wajib juga termasuk rukun shalat dan tidak sah apabila tidak membaca Fatihah dalam shalat, jika tidak bisa menghafal atau membaca Fatihah, maka bisa menggantinya dengan dzikir, dan apabila tidak mampu membaca atau menghafal dzikir maka diam selama durasi membaca Fatihah. Dan apabila shalatnya ber-imam maka bacaan Fatihahnya ditangung imam bila yang tidak mampu menghafal atau membaca Fatihah. Karena itu kedudukan Fatihah dalam shalat sangatlah penting.

Actions (login required)

View Item