Hilman, Asep (2023) Ashil dan Dakhil : Studi analisis penafsiran Surah Al-Kahfi dalam tafsir Fathul Qadir karya Imam Al-Syaukani. Sarjana thesis, UIN sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (62kB) | Preview |
|
|
Text
2_Abstrak (1).pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text
3_Daftarisi.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text
4_Bab1.pdf Download (649kB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (710kB) | Request a copy |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB) | Request a copy |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (767kB) | Request a copy |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy |
Abstract
Penafsiran al-Quran adalah sebuah metode untuk memahami kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, namun banyaknya penafsiranpenafsiran yang sudah tersebar dikalangan masyarakat tidak menjamin bahwa penafsiran-penafsiran itu bisa dijadikan hujjah dalam beragama. Penyebab suatu penafsiran tidak bisa dijadikan hujjah dikarenakan adanya infiltrasi yang masuk kedalam tafsir sehingga mengurangi validitas dari pada tafsir itu sendiri. Kecacatan penafsiran al-Quran bisa bersumber dari referensi yang dijadikan landasan dalam menafsirkan al-Quran, atau juga bisa bersumber dari pemikiran Mufāsir itu sendiri. Dengan adanya infiltrasi yang masuk kepada penafsiran al-Quran, maka penulis bermaksud menunjukan beberapa bentuk infiltrasi dan validitas dalam penafsiran. Penelitian ini menggunakan metode content analysis, dimana dalam penelitian ini penulis melakukan pengkajian secara mendalam terhadap penafsiranpenafsiran yang dilakukan oleh al-Syaukani dalam tafsirnya fathu al-Qādīr khususnya surat al-Kahfi dari ayat 83-110. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian kulaitatif, dimana hasil penelitian akan sepenuhnya berpedoman kepada teori-teori dan data-data yang penulis dapatkan dari berbagai macam litelatur. Dakhil adalah sebuah kecacatan yang ada dalam sebuah tafsir. Kecacatan itu terjadi bisa disebabkan faktor internal atau faktor ekternal, yang jelas bisa mengurangi validitas dari sebuah tafsir. Lawan kata dari Dakhil adalah Ashil. Ashil adalah sebuah penafsiran yang valid. Penafsiran yang tergolong kedalam Ashil adalah penafsiran yang bisa dijadikan hujjah dalam kehidupan beragama. Hasil penelitian yang diakukan penulis pada tafsir fathu al-Qādīr surah alKahfi dari ayat 83-110 menunjukan adanya dakhil berupa ditemukannya riwayat Israilliyyat, adanya kesalahan penyebutan matan hadiṡ dari satu topik ke topik lain. Banyaknya hadiṡ-hadiṡ yang termasuk ke dalam dakhil disebabkan karena derajat hadiṡ yang digunakan tidak sahih atau paling tidak hasan. Penafsiran-penafsiran yang tegolong kepada dakhil tidak bisa dijadikan hujjah dalam hukum dan aqidah. Penulis juga menemukan dalil-dalil yang bisa digolongkan kedalam Ashil.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dakhil;Ashil;Fathul Qadir |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Asep Hilman |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 08:31 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 08:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/76307 |
Actions (login required)
View Item |