Dikdik, Alamsyah (2009) Penerapan Sanksi jilid Terhadap Santri Dipondok pesantren Baitur Rosyad Al-qur’ani Kecamatan Lembur Awi kabupaten Bandung Ditinjau Dari Fiqh Jinayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (542kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) |
||
Text (BAB 3)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text (BAB 4)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (638kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB) |
Abstract
Setiap perbuatan manusia baik yang berhubungan dengan hak Allah maupun yang berhubungan dengan hak hamba harus dapat dipertanggungjawabkan. Begitu juga dalam hal penerapan sanksi jilid yang diterapkan di Pondok Pesantren Baitur Rosyad Al-Qur’ani oleh dewan keamanan santri. Sanksi jilid dalam ketentuan fiqih jinayah hanya diterapkan bagi jarimah jarimah hudud seperti pezina ghair muhsan, menuduh zina, dan peminum khamr. Berdasarkan hal tersebut, bagaimana fiqih jinayah sebagai seperangkat aturan dalam rangka penanggulangan kejahatan dalam Islam, melihat sanksi jilid yang di terapkan di Pondok Pesantren Baitur Rosyad. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqih jinayah terhadap penerapan sanksi jilid oleh dewan keamanan santri, bagaimana keadaan pelanggaran, apa landasan hukum penerapan sanksi jilid dan bagaiman pertanggungjawaban pidana terhadap dewan keamanan yang memberikan sanksi jilid tersebut. Penelitian ini bertolak dari kaidah “ Tidak ada pertanggungjawaban pidana dan perdata dalam melakukan pengajaran selama dilakukan dalam batas-batas yang di syari’atkan”, Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104 tentang kewajiban menjalankan amar ma’ruf nahyi munkar, dan Surat An-Nissa ayat 34 tentang kebolehan memukul dalam rangka mendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang diarahkan secara pemaparan hasil penelitian apa adanya yang terjadi pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan sanksi jilid yang diterapkan di Pondok Pesantren Baitur Rosyad oleh dewan keamanan ini diberikan hanya kepada santri yang melakukan pelanggaran berat seperti mabuk atau karena sanksi yang telah diberikan sebelumnya tidak membuat santri tersebut jera. Pelanggaran yang dilakukan oleh santri meliputi tiga bidang yaitu bidang keamanan, bidang pendidikan dan bidang K 3. Landasan pemberian sanksi jilid ini adalah Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104 tentang kewajiban menjalankan amar ma’ruf nahyi munkar, dan Surat An-Nissa ayat 34 tentang kebolehan memukul dalam rangka mendidik dan Hadits Nabi yang berbunyi “...Dari ‘Amr bin Sy’uyb dari ayahnya dari kakeknya r.a., ia berkata : Rasululloh SAW bersabda : Suruhlah anak-anak kalian untuk mslaksanakan sholat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berumur sepuluh tahun dan pisahkan dari tempat tidur mereka. ”Bagi dewan keamanan yang memberikan sanksi jilid ini tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Hal ini disebabkan karena dalam rangka mendidik seorang guru atau orang yang diberi kewenangan boleh melakukan “kekerasan” seperti memukul, menampar dan sebagainya selama dalam batasan- batasan syara’. Hal ini sesuai dengan kaidah “ Tidak ada pertanggungjawaban pidana dan perdata dalam melakukan pengajaran selama dilakukan dalam batas-batas yang disyari ’atkan ”,
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sanksi jilid,pondok pesantren Baitur Rosyad Al-qur’ani,Fiqh Jinayah |
Subjects: | Criminal Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 05 Dec 2023 07:43 |
Last Modified: | 05 Dec 2023 07:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/77970 |
Actions (login required)
View Item |