Pelaksanaan gadai dengan pemanfaatan oleh pihak ketiga di kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung perspektif fiqh muamalah

Suminar, Reni Ratna (2011) Pelaksanaan gadai dengan pemanfaatan oleh pihak ketiga di kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung perspektif fiqh muamalah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (209kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (483kB) | Preview
Preview	Text 3_daftarisi.pdf Download (495kB) | Preview
Preview	Text 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (616kB)
	Text 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (375kB)
	Text 9_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB)

Abstract

Dari sekian banyak usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, gadai merupakan salah satu cara yang biasa dilakukan oleh setiap orang, yaitu dengan cara menjaminkan suatu barang, maka akan mendapatkan pinjaman. Berkenaan dengan hal gadai ini, di Kelurahan Babakan Ciparay Kota Bandung berdiri sebuah usaha mandiri yang beorientasi pada masalah pinjaman, yaitu sebuah usaha gadai non-lembaga yang dikelola oleh perseorangan. Akan tetapi, dalam prakteknya terjadi suatu penyimpangan, yaitu barang gadaian yang berada di tangan murtahin temyata disewakan kepada pihak ketiga, dan uang sewaannya menjadi milik murtahin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemanfaatan barang gadai yang disewakan pada pihak ketiga, faktor penyebab terjadinya pelaksanaan gadai dan pemanfaatan gadai, tinjuan Fiqh Muamalah terhadap barang gadai yang disewakan pada pihak ketiga di Kelurahan Babakan Ciparay Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Penelitian ini berdasarkan pemikiran tentang gadai menurut hukum Islam yang harus berpedoman pada hukum Islam yang bersumberkan pada al-Qur’an dan al-Hadits yang telah melahirkan rukun dan syarat gadai. Dalam hal pemanfaatan barang gadai ini, pada hakekatnya barang gadai tidak boleh diambil manfaatnya baik oleh orang yang menerima gadai ataupun orang yang menggadaikan, sebab hak terhadap barang gadai setelah akad, tidak lagi penuh atau hak milik sempuma yang memungkinkan ia melakukan perbuatan hukum atas barang tersebut. Adapun hak orang yang menerima gadai atas barang gadai terbatas hanya pada sifat kebendaan tersebut yang memiliki nilai, tidak pada guna atau pemanfaatan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskrifsikan atau memaparkan tentang suatu satuan analisis. Adapun tehnik pengumpulan datanya adalah dengan cara wawancara, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemanfaatan barang gadai ini, yaitu barang jaminan yang diberikan oleh penggadai kepada penerima gadai dengan cara disewakan kepada pihak ketiga merupakan suatu bentuk agar penerima gadai bisa memperoleh manfaat dari barang gadai tersebut. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah ini adalah kebutuhan, prosesnya cepat, keterbatasan tempat yang dimiliki oleh penggadai, dan kurangnya pemahaman terhadap hukum Islam. Sedangkan kedudukan hukum dari barang gadai tersebut tidak boleh dimanfaatkan, karena bertentangan dengan rukun dan syarat gadai, yaitu barang gadaian tidak boleh dimanfaatkan, begitu juga menurut jumhur ulama barang gadai tidak boleh dimanfaatkan karena barang itu bukan milik penggadai secara penuh dan hasil pemanfaatan itu merupakan riba sekalipun diijinkan dan disetujui oleh yang menggadaikan.

Actions (login required)

View Item