Syaripudin, Syaripudin (2004) Upaya polisi sektor Jatinangor dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (614kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (333kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (659kB) |
||
Text
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) |
Abstract
Polisi mempunyai tugas pokok: memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan tugas pokoknya tersebut, Polisi melaksanakan berbagai program kegiatan seperti: Penegakkan hukum, operasi penyakit masyarakat yang salah satunya menanggulangi masalah penyalahgunaan minuman keras. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik tentang upaya Polisi Sektor Jatinangor dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya dan untuk mengetahui keberhasilannya. Penelitian ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa upaya-upaya Polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras harus di dukung dengan adanya aturan hukum yang jelas dan tegas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan upaya Polisi Sektor Jatinangor dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara (interview) dan studi pustaka dengan literatur yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang ditemukan dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya yang dilakukan Polisi Sektor Jatinangor dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras adalah dengan dua metode, yaitu: pertama, metode preventif edukatif ialah program yang bertujuan untuk mencegah timbulnya tindak kejahatan disertai dengan memberikan pemahaman agar tidak terjadi tindak pidana. Kedua, metode represif ialah bertujuan untuk menindak suatu kejahatan yang merupakan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban umum. Faktor pendukungnya: kondisi wilayah, sarana, personil solid, institusi pendukung. Faktor penghambat: kurang personil, rendahnya vonis, harus ada ijin (Sprin), belum ada Undang-Undang anti minuman keras. Tingkat keberhasilannya masih belum maksimal sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa upaya Polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras harus lebih di tingkatkan dan tetap konsisten serta harus melibatkan partisipasi dari masyarakat dan di dukung pula dengan adanya Undang-Undang yang jelas dan tegas melarang penyalahgunaan minuman keras. Upaya Polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan minuman keras sesuai dengan ajaran Islam, ialah terpeliharanya salah satu maqashidus syari ’ah, yaitu terpeliharanya akal manusia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 21 Nov 2023 03:38 |
Last Modified: | 21 Nov 2023 03:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/78422 |
Actions (login required)
View Item |