Mujiyanto, Ali (2005) Pembagian harta sebelum Muwaris meninggal dunia (Study kasus pada masyarakat Desa Pataruman Kec. Pataruman Kota Banjar). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (533kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (334kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
||
Text
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
Abstract
Islam sebagai agama yang sangat sempurna telah meletakkan aturan kewarisan dan hukum tentang harta benda dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, yang tidak membedakan dan mengistimewakan salah satu waris. Untuk meletakkan aturan warisan tersebut seringkali dalam pelaksanaan dan kenyataan terjadi penyimpangan-penyimpangan, seperti yang terjadi pada masyarakat Desa Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia, alasan-alasan dalam pelaksanaannya serta hubungan distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia dengan konsep kewarisan Islam. Penelitian bertolak dari distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia yang disandarkan pada adat kebiasaan tidak dapat dibenarkan menurut syariat Islam. Pembagian warisan pada umumnya dipengaruhi beberapa faktor, baik cara pemahaman hukum, adat istiadat atau aspek yang lain. Pemahamanterhadap waris akan secara langsung menimbulkan akibat hukum kepada pelakunya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil corak penelitian studi kasus. Tekhnik pengumpulan data dari responden dilakukan dengan wawancara dan observasi. Rujukan teoritis diperoleh dari sejumlah kepustakaan berupa buku-buku (literatur) dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tema penelitian. Pemaparan hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskritip. Dari data yang berhasil dikumpulkan, faktor penyebab distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia adalah atas kehendak muwaris, karena tidak sanggup untuk mengurus dan karena adat istiadat. Alasan yang digunakan, mereka khawatir akan terjadi persengketaan dan percekcokkan setelah orang tua meninggal dunia, untuk memenuhi rasa keadilan dan menjaga kerukunan. Cara pembagian waris dilakukan dengan membagikan seluruh harta kepada anak dan isteri dengan jumlah yang sama. Hubungannya dengan konsep kewarisan Islam, distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia bukan peristiwa waris bukan juga wasiat karena orang tua dalam keadan masih hidup. Distribusi pembagian tersebut dalam konsep kewarisan Islam dinamakan hibbah. Berdasarkan dalil-dalil syara yang ada, baik A1 Quran dan A1 Hadits, bahwa distribusi pembagian waris sebelum muwaris meninggal dunia itu tidak dibenarkan menurut syara’, konsep kewarisan Islam telah menegaskan kematian muwaris menjadi syarat mutlak dalam waris mewarisi. Pertimbangan-pertimbangan atau alasan orang tua yang telah membagikan harta sebelum ia meninggal dunia hanya semacam bentuk kekhawatiran orang tua.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 02 Nov 2023 04:07 |
Last Modified: | 02 Nov 2023 04:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/78862 |
Actions (login required)
View Item |