Sistem jual beli "Ayam Kramba" di Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi ditinjau dari persefektif Fiqih Muamalah

Syamsiah, Lela Fatmawati (2007) Sistem jual beli "Ayam Kramba" di Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi ditinjau dari persefektif Fiqih Muamalah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1.cover.pdf Download (978kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2.abstrak.pdf Download (631kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3.daftarisi.pdf Download (318kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5.bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB II) 6.bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8.daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB)

Abstract

Semua jenis ayam hukumnya boleh untuk dipeijual belikan, begitu pula dengan ayam keramba. Tetapi jual beli harus memenuhi rukun dan syarat yang benar sesuai dengan syari ’at Islam. Di Desa Cipetir jual beli ayam dilakukan dengan sistem keramba, faktor yang menyebabkan terjadinya jual beli ayam keramba adalah faktor kebutuhan, dan faktor hutang, Dengan latar belakang masalah di atas, diajukan dua pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana proses jual beli ayam keramba di Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit Sukabumi; (2) Bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap jual beli ayam keramba di Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Penelitian ini bertitik tolak dari kerangka pemikiran bahwa jual beli ada yang syah menurut hukum dan jual beli yang bathal menurut hukum. Jual beli termasuk kajian fiqih muamalah yang dibenarkan oleh al-Qur’an dan al-Sunnah dengan syarat menegakan prinsip saling merelakan. Dalam jual beli ada dua macam jenis barang yang dilarang, yaitu jenis barang yang haram zatnya dan jenis barang yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Sumber data primer yang diambil 7 pelaku jual beli ayam keramba di Sukabumi, sumber data sekunder adalah buku- buku yang membahas jual beli dalam fiqih muamalah, jenis data disesuaikan dengan 2 pertanyaan penelitian. Data yang telah terkumpulkan diklasifikasi dan disimpulkan. Proses jual beli dengan sistem keramba yaitu penjual langsung memasukan ayam sebanyak 10 ekor kedalam keramba, lalu menjualnya kepada konsumen yang biasa membeli ayam tersebut dengan dua sistem pembayaran, yaitu kontan dan kredit, dengan cara produsen melakukannya dengan 2 sistem pembelian, yaitu dengan sistem kontan (cash) dan sistem kredit. Dengan sistem kontan adalah transaksi di lakukan di tempat akad dengan cara dibayar langsung, dengan sistem kredit pembayarannya di tangguhkan sebagian sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang bertransaksi. Berdasarkan tinjauan fiqih muamalah jual beli ayam dengan sistem keramba terdapat kejanggalan darim segi barang atau bendanya yakni adanya unsur tipu muslihat (ghoror) karena tidak memenuhi syarat barang yang di peijual belikan dan tidak menutup kemungkinan akan teijadi kerugian yang diderita kedua belah pihak, baik penjual meupum pembeli. Dan sedikit atau pun banyak akan memepengaruhi trehadapa perekonomian umat. Oleh karena itu, jula beli seperti ini di ketegorikan kepada jual beli yang tidak syah dan batal menurut hukum islam, karena didalamnya mengandung unsur ghoror yang tidak sesuai dengan Hukum Islam. Dampak dari jual beli ayam keramba terbagi kepada dua bagian yaitu maslahat dan madharat, maslahat yang dirasakan masyarakat Desa Cipetir adalah dapat menghindari kerugian dan mempercepat pendistribusian, dan madharatnya adalah terjadinya spekulasi yaitu suatu keadaan yang menyebabkan untung besar atau rugi besar, resiko barang rusak adalah petemak.

Actions (login required)

View Item