Hidayat, Wahyu (2009) Aspek kerelaan korban dalam sanksi jarimah pembunuhan menurut Abu Hanifah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover (7).pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak (7).pdf Download (523kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi (7).pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1 (7).pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2 (7).pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3 (7).pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4 (7).pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka (7).pdf Restricted to Registered users only Download (583kB) |
Abstract
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukana sanksi terhadap pelaku pembunuhan atas dasar kerelaan korban. Di antara perbedaan dalam menentukan sanksi adalah dalam hal qishash. Imam Malik berpendapat bahwa bagi pelaku pembuhan yang disengaja walau ada kerelaan dari keluarga korban harus ada mqishash, Imam Ahmad bin Hanbal dan As-Syafi’i berpendapat tentang sanksi atasm pembunuhan dengan dasar kerelaan korban adalah tidak dikenakan qishash ataupun diyat. Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat tentang sanksi pembunuhan dengan dasar kerelaan korban adalah cukup dengan diyat tidak dengan qishash. Dari latarbelakang masalah di atas penulis memfokuskan penelitian pada pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana ukuran diyat sebagai sanksi jarimah pembunuhan dengan latar belakang kerelaan korban. (2) Apa yang melatarbelakangi pendapat Imam Abu Hanifah tersebut? Sedangkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui bagaimana ukuran diyat sebagai sansksi jarimah pembunuhan dengan latar belakang kerelaan korban. (2) Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi pendapat Imam Abu Hanifah tersebut. Dalam Islam hukuman mati hanya bisa ditegakkan oleh pemerintahan Islam, dimana konstitusi dan undang-undang yang berlaku adalah hukum Islam. Itu pun harus melalui mekanisme peradilan, bukan semata-mata bersandar pada fatwa seorang ulama. Hukuman mati pun hanya berlaku berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sangat ketat, seperti konteks yang melatarbelakangi teijadinya suatu tindakan pidana yang diancam hukuman mati.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian analisis isi (Content Analysis) melalui pendekatan deskrip analisis. Penelitian ini dapat digunakan dalam pemikiran mengenai teks al-Qur’anmdan pemikiran ulama di dalam berbagai kitab fiqh.Dari data yang penulis temukan untuk menjawab rumusan dan pertanyaan penelitian sebagai berikut. (1) bahwa ukuran diyat sebagai sansksi jarimah pembunuhan dengan latar belakang kerelaan korban adalah dengan diyat mughladzah. (2) bahwa yang melatarbelakangi pendapat Abu Hanifah adalah bagi keluarga, wali tau ahli waris si korban memiliki dua hak, yakni hak jiwa dan hak pertanggungjawaban. Maka apabila hak jiwa sudah dima’afkan maka hak pertanggungjawaban harus diberikan oleh sipelaku pembunuhan yaitu diyat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aspek kerelaan korban dalam sanksi jarimah |
Subjects: | Criminal Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 05 Oct 2023 03:31 |
Last Modified: | 05 Oct 2023 03:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/79611 |
Actions (login required)
View Item |