Pengaruh dosis PGPR dan Bokhasi Kotoran Sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Varietas Saturnus

Yuniar, Hikma Aulya (2023) Pengaruh dosis PGPR dan Bokhasi Kotoran Sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Varietas Saturnus. Sarjana thesis, universitas islam negeri sunan gunung djati bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (379kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (384kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (348kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (584kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (619kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB)

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu sayuran berbuah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di dalam budidaya mentimun, penggunaan pupuk anorganik masih banyak dilakukan dalam budidaya mentimun, hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah jika digunakan secara terus menerus. Kesuburan tanah dapat diperbaiki dengan memanfaatkan bahan oraganik seperti pemanfaatan bokhasi kotoran sapi dan PGPR. Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis bokhasi kotoran sapi dan PGPR yang berpengaruh untuk meningkatkan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dengan ketinggian 1447 mdpl mulai dari bulan Januari hingga Juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, faktor pertama adalah pemberian PGPR dengan dosis 15 mL tan-1, 30 mL tan-1, 45 mL tan-1, dan 60 mL tan-1 sedangkan faktor kedua adalah bokhasi kotoran sapi dengan dosis 5 t ha-1, 10 t ha-1, dan 15 t ha-1, di ulang sebanyak tiga kali. Uji lanjut yang digunakan adalah Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi antara pemberian PGPR dan Bokashi kotoran sapi terhadap nilai bobot segar buah dan indeks panen. Perlakuan PGPR dengan dosis P1 (15 ml tan-1) berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan bobot segar buah dan indeks panen. Perlakuan bokashi kotoran sapi B3 (15 t ha-1) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar buah dan indeks panen.

Actions (login required)

View Item