Pelaksanaan Akad Ijarah Munthiyya Bi-altamlik pada Bank Syariah Indonesia perspektif Fatwa DSN MUI No.27/DSN.MUI/III/2002

Maki, Alwan Abdul (2023) Pelaksanaan Akad Ijarah Munthiyya Bi-altamlik pada Bank Syariah Indonesia perspektif Fatwa DSN MUI No.27/DSN.MUI/III/2002. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (46kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (290kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (391kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB)

Abstract

Akad IMBT merupakan akad inovasi dari akad Ijarah karena terdapat dua akad yang bersifat pararel, dapat dilihat dari ketentuan yang mensyaratkan akad IMBT pada bank syariah harus menyelesaikan akad Ijarah terlebih dahulu, akad ijarah mensyaratkan status kepemilikan aset harus atas nama mu’jir, baru kemudian melakukan akad pemindahan kepemilikan baik dengan hibah atau dengan jula beli dari mu’jir (bank) kepada musta’jir (nasabah), dalam pelaksanaan pemindahan kepemilikan itu dilakukan diawal / ketika akad berlangsung, ditandai dengan status kepemilikan aset yang langsung atas nama musta’jir, tentu sifat objek dalam akad sewa menyewa harus sepenuhnya milik mu’jir bukan milik musta’jir hal ini berbeda dengan fatwa DSN MUI No.27/DSN.MUI/III/2002. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui proses pembuatan fatwa DSN MUI No 27/DSN.MUI/III/2002 tentang akad IMBT, untuk mendeskrifsikan pelaksanaan akad IMBT pada bank syariah Indonesia, serta untuk mengetahui Harmonisasi dari Fatwa DSN MUI tentang akad IMBT dengan pelaksanaan akad IMBT pada bank syariah Indonesia. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini berdasar pada teori Akad, kemudian teori turunan dari akad yaitu akad Ijarah yang lebih spesifik akad IMBT, ditambah dengan teori untuk melakukan istinbath hukum berupa teori Makharij fiqh, Khusunya tentang kemaslahatan, serta proses dan dinamika yang terjadi dalam pembuatan fatwa di DSN-MUI, semua teori di harmonisasikan untuk dapat mengetahui hasil akhir dari penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian merupakan deskriptif analisis, jenis penetlitian yang bersifat kualitatif, serta menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan menganalisis objek yang terjadi dilapangan, tekhnik pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada Dewan Pengawas Syariah BSI dan kepada sekretaris DSN MUI bidang perbankan syariah, kemudian dokumentasi, serta study kepustakaan, yang terakhir tekhnik analisis data dalam penelitian ini berupa tahapan : reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan Tesis ini menunjukan bahwa pelaksanaan akad IMBT pada bank syariah Indonesia memiliki dua jenis produk, yaitu IMBT refinancing dan IMBT kepemilikan aset, objek aset bisa berupa rumah dan otomotif, Fatwa dalam akad IMBT Yaitu fatwa No 27/DSN.MUI/III/2002, proses pembuatan Fatwa tersebut didasarkan oleh inisiasi DSN MUI itu sendiri guna menyesuaikan dengan perkembangan insudtri keuangan, dalam pelaksanaan akad IMBT terjadi tarik ulur antara kesesuaian fatwa DSN-MUI dengan pemasaran dilapangan, yang mengkibatkan pemasaran dilapangan dipilih sebagai alternatif pemasaran untuk menyentuh masyarakat, namun dengan teori makharij fiqh (solusi hukum Islam) pelaksanaan itu diperbolehkan, bahkan oleh kedua institusi yaitu DSN-MUI dan DPS bank syariah Indonesia membolehkan status kepemilikan aset oleh musta’jir langsung.

Actions (login required)

View Item