Masrom, Muhammad Hanif Hafid Bin (2023) Hukum menyentuh, membaca dan membawa Mushaf Al-Qur’an bagi yang tidak dalam kondisi suci menurut ulama Madzhab dan implikasinya terhadap memperlakukan Al-Qur’an Digital pada saat aktif. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (281kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (347kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (772kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (726kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) | Request a copy |
Abstract
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi semakin canggih akses apapun bisa dilakukan dengan mudah, salah satu media yang didalamnya terdapat aplikasi Al-Qur’an digital terkadang semena mena dalam membukanya.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pendapat ulama tentang hukum menyentuh, membawa dan membaca mushaf Al-Qur’an (2) hukum menyentuh membawa, dan membaca Al-Qur’an digital dan relevansinya dengan Imam Madzhab. Mushaf Al-Qur’an adalah nama dari apa saja yang dituliskan di atasnya kalamullah (Al-Quran) yang berada pada dua sampulnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah conten analisis. Metode ini digunakan dengan cara menganalis materi materi yang terkait masalah yang dibahas kemudian dilakukan analisis. Sedangkan pendekata yang digunakan adalah pendekatan normative. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) hukum menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur’an jumhur ulama sepakat melarangnya, kemudian hukum membaca Al-Qur’an menurut Imam Hanafi, Imam Syafii dan Imam Hanbali sepakat melarangnya. Sedangkan menurut Imam Maliki memperbolehkan, boleh jika seorang wanita haid yang memiliki hafalan Al-Qur’an kemudian muroja’ah hafalannya, Imam Maliki berpendapat demikian menggunakan istihsan. (2) Media atau smartphone yang didalamnya terdapat aplikasi Al-Qur’an tidak bisa disebut mushaf sehingga tidak mengharuskan bersuci dahulu ketika ingin menggunakan media tersebut, berbeda ketika media yang didalamnya terdapat kondisi aktif atau terbuka maka mengharuskan untuk bersuci terlebih dahulu sebagaimana memperlakukan Al-Qur’an yang telah disepakati ulama perihal hukum menyentuh, membawa dan menyentuh mushaf Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Menyentuh; Membawa; Membaca; Al-Qur’an Digital; Mushaf; Implikasi; Pendapat Ulama |
Subjects: | Islam > Koran Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Muhammad Hanif Hafid Bin Masrom |
Date Deposited: | 20 Oct 2023 02:50 |
Last Modified: | 20 Oct 2023 02:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80546 |
Actions (login required)
View Item |