Abdurrahman, Maman (2010) Hadits-hadits tentang anti Ro'yu dalam penafsiran Al-Quran. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover-1.pdf Download (248kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
3_bab1.pdf Download (331kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
4_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB) |
||
Text (BAB III)
5_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) |
||
Text (BAB IV)
6_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) |
Abstract
Tidak ada karya tafsir yang terlepas dari pemikirannya para ulama tafsir. Berkenaan dengan hal ini terdapat 2(dua) hadits yang tampak bertentangan yaitu yang ke 1(satu) hadits dari Ibn Abbas riwayat Ahmad yang menyatakan membolehkan menafsirkan al-Qur-an dengan ro’yu. Akan tetapi hadits tersebut ditolak oleh hadits yang ke 2(dua) yaitu hadits dari jundub riwayat Turmudzi yang menyatakan; mengecam (melarang) menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ro’yu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hadits tentang anti ro’yu dalam penafsiran al-Qur’an, dari segi kualitas sanadnya maupun matannya. Dan untuk mengetahui boleh tidaknya hadits tersebut dijadikan hujjah. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa kualitas hadits menjadi syarat muthlaq dalam menetukan kehujahan suatu hadits. Metode penelitian takhrij dan penelitian sanad (dirosah al-asanid) sangat tepat digunakan untuk meneliti kualitas hadits tersebut. Kedua metoda tersebut menjelaskan bagaimana cara mengeluarkan hadits dari sumber asalnya kemudian menjelaskan bagaimana cara meneliti sanad dan matannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara, penelaahan kitab-kitab sumber asal hadits, rijal al-hadits, ‘ulum al-hadits dan kitab-kitab penunjang lainmya. Analisis data dilakukan dengan cara meneliti keadaan sanad dan para periwayatnya serta keadaan matannya, kemudian menilai kualitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanad hadits tersebut muttashil. Akan tetapi karena ada seoarang periwayat yang menurut para pengeritik hadits tidak dhobit; lengah dalam meriwayatkan hadits, maka hadits tersebut menjadi dhoif sanadnya. Pada asal sanadnya tidak ada rowi lain yang meriwayatkan hadits tersebut kecuali Abu Imron, maka karena penyendirian periwayatan tersebut hadits ini adalah ghorib muthlaq. Pada matannya tidak mengandung kecacatan dan kejanggalan. Kesimpulan akhir yang didapatkan bahwa hadist yang melarang penggunaan akal semata dalam penapsiran al-Qur’an adalah munkar: hadits munkar adalah cabang dari hadits dhoif. Dengan demikian hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah, karena tidak memenuhi kriteria kehujjahan hadits.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hadits tentang anti Ro'yu; Al Qur'an; tafsir; |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 08 Mar 2016 09:13 |
Last Modified: | 30 Jan 2020 02:35 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/806 |
Actions (login required)
View Item |