Asih, Asih (1998) Persepsi masyarakat tentang urgensi surat ( Akta ) cerai bagi wanita (Penelitian di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Cisaat • Sukabumi). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (348kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (584kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (428kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (812kB) |
||
Text
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) |
Abstract
Perceraian adalah perbuatan dibenci Allah, akan tetapi dalam suatu perkawinan tidak selamanya berada dalam situasi yang damai dan teulram, adakalanya terjadi juga sal ah paliam antara suami isteri, maka dari itu untuk menghindari perpecahan keluarga, Islam mensyaratkan perceraian sebagai jalan keluar terakhir bagi tnereka. Dengan perceraian seorang wanita memerlukan sural keterangan statusnya dimasyarakat yang hanya biaa didapal dari pengadilan yang berbentuk akta cerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetaliui i’ungsi sural (akta) cerai bagi wanita tentang kejelasan status. Disamping itu untuk menjelaskan fungsi surat (akta) cerai hubungannva dengan kekualan hukuin dan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang fungsi surat (akta) cerai bagi wanita. Penelitian ini bertolak dari pemikiran Bahwa suinber hukuni adalah al-Qur'an dan al Hadits. Untuk memahami kandungan hukum, kedua sumber itu dilakukan dengan berbagai methode istimbalh al-Ahkam. Dikalangan ulama dikenal berbagai rnetliode, diantaranyayaitu methode Maqashid al-Syari’ah. Teknik penelitian ini berdasarkan penelitian kualitalifyang menggunakan methode kualitatif. Methode ini digunakan dengan dengan beberapa pertimbangan pertama menyesuaikan. Methode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua methode ini menyajikan secara langsung hakikal hubungan antara penelitian dan responden dan ketiga, rnetliode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak pentajaman penganili bersama dan terhadap pola- polanilai yang dihadapi. Dalam penelitian ini y;uig dijadikan sampel aria 11 (sebelas) orang diantaranya masyarakat yang bekerja di KUA, Uhuna Desa, dan Wanita wanita yang pemah bercerai. Data yang ditemukan dalam penelitian ini, menunjukan baliwa ada persamaan pendapat masyarakat tentang urgensi surat (akta) cerai bagi wanita, meliputi kejelasan status wanita, kekualan hukum dalam hal kepegawaian dim kewarisan. Masyarakat menganggap penting adany'a sural (akta) cerai, karena akan menjadi bukti tertulis bagi yang bercerai. Perbedaan dalam hal sah tidaknya cerai rliluar pengadilan. Persamaan pendapai itu karena kesamaan dalam pemgambilan sumber hukum dan dalam hal kemaslahatan yang ditimbulkan dari surat (akta) cerai itu, perbedaan pendapat itu karena tingkat pendidikan yang berbeda diantara tnereka dan keterbatasan pengetahuan. Dengan demikian dapat disimpulkan baliwa perbedaan pendapai baliwa dalam hal sah tidaknya cerai diluar pengadilan itu karena satu piliak lebih konsekuen dengan hukum syara tentang perceraian, satu pihak lagi selain berjiegang kepatla hukum syara' tnerekapun tidak bisa lepas dengan perundang-undtuigan yang dikeluarkan oleh pemerintah (Ulil Amri), mereka berpendapat baliwa penindang-undangan itu tidak bertentangan dengan hukum sy'ara’.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Conscious Mental Process and Intelligence > Perceptual Process |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | ADMIN PKL |
Date Deposited: | 02 Nov 2023 01:41 |
Last Modified: | 02 Nov 2023 01:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81279 |
Actions (login required)
View Item |