Sulaemansyah, Sulaemansyah (2006) Pinjaman Sistem Ijon di Kalangan Petani Padi di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover (5).pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak (5).pdf Download (628kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi (5).pdf Download (489kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_bab1 (5).pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_bab2 (5).pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (BAB 3)
6_bab3 (5).pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) |
||
Text (BAB 4)
7_bab4 (5).pdf Restricted to Registered users only Download (561kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka (5).pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
Abstract
Pinjaman sistem ijon yang terjadi dikalangan petani padi dan tengkulak di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung sudah lama terjadi dan mereka menyebutnya dengan istilah "ngijonkeun". Dimana dalam pelaksanaannya; setiap petani padi meminjam uang sebesar Rp 75.000,- maka membayamya harus dengan segon/gabah sebanyak 1 kwintal yang ditentukan oleh tengkulak. Berapapun besamya pinjaman maka tetap mengacu pada ketentuan tersebut. Hal ini terjadi karena banyak petani padi yang merasa kebutuhannya semakin hari semakin bertambah, adanya keperluan yang mendadak dan mereka tidak dapat memenuhinya. Namun dalam pelaksanaannya cenderung terlihat adanya penentuan pembayaran yang tidak senilai oleh pihak tengkulak. Sehingga mengundang hukum Islam untuk memecahkan permasalahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pinjaman sistem ijon dikalangan tengkulak dengan petani padi, faktor pendorong terjadinya pinjaman, sejauh mana aspek maslahat dan ma/sadatnya, juga bagaimana dalam tinjauan fiqh muamalah atas status hukum pelaksanaan pinjaman sistem ijon tersebut. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa dalam pinjam meminjam harus terpenuhi rukun dan syarat-syaratnya, dan Islam menciptakan kemaslahatan dan mencegah kemafsadatan manusia seluruhnya. Dalam mencari ketetapan hukum tertentu diperlukan kaidah-kaidah disamping nash Al-Quran dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum Islam. Pada prinsipnya menolak kemadharatan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang ditujukan untuk menggambarkan atas suatu keadaan yang ada pada saat sekarang yang terjadi di masyarakat. Sedangkan tekhnik pengumpulan datanya melalui observasi di lapangan, wawancara kepada para tengkulak dan petani padi juga imforman lainnya, dan studi pustaka yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. Berdasarkan hasil analisa penulis terbukti menunjukkan bahwa pelaksanaan pinjaman sistem ijon yang dilakukan oleh tengkulak dan petani padi tersebut adanya ketidaksempumaan syarat sahnya barang pinjaman, kemudia bukan aspek tolong menolong yang terlihat tapi adanya pemerasan. Hal ini berdasarkan adanya pelipat gandaan dalam pembayaran yaitu apabila pinjaman Rp 75.000,- dibayar dengan 1 kwintal segon, sedangkan harga segon Rp 150.000,- per kwintal dan itu dapat dikatakan riba. Disamping itu sudah jelas aspek mafsadatnya lebih banyak di rasakan oleh petani padi karena terpaksa harus membayar yang lebih besar nilainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pinjaman sistem ijon dikalangan petani padi dan tengkulak di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung tidak dibolehkan (haram) karena adanya unsur riba yang jelas bertentangan dengan syara.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pinjaman,sistem ijon |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Muamalat, Muamalah/Hukum Perdata Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 17 Nov 2023 09:10 |
Last Modified: | 17 Nov 2023 09:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/82324 |
Actions (login required)
View Item |