Jual Beli Kredit barang-barang Elektronik dan Alat-alat Rumah Tangga dengan Sistem Yarnen di Desa Cigintung Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Maryam, Leli (2006) Jual Beli Kredit barang-barang Elektronik dan Alat-alat Rumah Tangga dengan Sistem Yarnen di Desa Cigintung Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (247kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (589kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftraisi.pdf Download (407kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (790kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB)

Abstract

Jual beli sistem yarnen yang dilakukan oleh petani di Desa Cigintung merupakan salah satu kebiasaan yang sudah lama berlangsung. Pihak penjual barang elektronik dan alat-alat rumah tangga melakukan akad jual beli dengan para petani yang akan dibayar jika telah panen. Tetapi jika panennya gagal, maka penjual akan mengambil kembali barang yang telah dibeli, sedangkan petani tetap dinyatakan berutang setengah dari jumlah seluruhnya. Dalam peijanjian utang piutang dengan sistem yarnen tidak disepakati tentang penyitaan barang, karena para pihak tidak membicarakan kemungkinan panen gagal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya jual beli kredit barang elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan sistem yarnen, mekanisme jual beli kredit sistem yarnen dan tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli kredit barang elektronik dan alat rumah tangga di kalangan petani dengan sistem ini. Penelitian bertitik tolak dari kerangka pemikiran bahwa aktivitas jual beli hams berprinsip kepada sikap sating merelakan. Sikap itu diwujudkan dengan melaksanakan rukun dan syarat-syaratnya. Jual beli berkaitan dengan cara pembayaran barang yang menjadi objek jual beli. Dalam hal ini al-Qur'an dan al-Hadits membolehkan jual beli kontan dan kredit. Semua akad kredit harus sesuai dengan kesepakatan sehingga tidak bolch melakukan jual beli yang mcrugikan. Jual beli yang berpijak kepada kebiasaan hukumnya boleh sepanjang tidak bertentangan dengan syara’ dan tujuan syariat Islam. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Sumber data primemya adalah para pembeli di kalangan petani, para pedagang barang elektronik dan alat-alat rumah tangga. Jenis data yang dibutuhkan adalah tentang berbagai alasan dan latar belakang terjadinya jual beli sistem yarnen, mekanisme jual beli sistem yarnen, dan tinjauan fiqh muamalah tentang jual beli sistem yarnen. Data dikumpulkan dengan survey, #K*ancara dan studi literatur. Data yang telah dikumpulkan diklasifikasi dan ditafsirkan dengan metode analisis isi, kemudian hasil penelitian disimpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian disimpulkan bahwa latar belakang terjadinya jual beli sistem yarnen adalah karena para pembeli mayoritas petani yang mendapatkan uang ketika telah panen, sementara di kalangan petani kurang mampu jika harus membeli secara kontan. Mekanisme jual beli sistem yarnen berawal dari tawar menawar barang, penentuan harga, dan terjadilah ijab dan Kabul. Dalam perspektif fiqh muamalah jual beli sistem yarnen hukumnya boleh, bahkan semua rukun dan syaratnya dilaksanakan. Sedang penyitaan barang ketika panen gagal dan petani tidak mampu membayar, adalah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan para pedagang, hal itu dilakukan setelah para petani diberi tempo tiga bulan, jika tetap tidak mampu maka dilakukan penyitaan Barang, sementara petani masih berutang setengah dari harga barang.

Actions (login required)

View Item