Tinjauan fiqih muamalah terhadap jual beli kain dengan sistem gebut Di pt insansandang internusa sumedang

Muis, Abdul (2006) Tinjauan fiqih muamalah terhadap jual beli kain dengan sistem gebut Di pt insansandang internusa sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (232kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (547kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (345kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (647kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (452kB)

Abstract

Jual beli merupakan salah satu bentuk hubungan manusia dengan manusia yang saling meinbutuhkan, kegiatan ekonoini ini ada jauh sebelum Islam lahir. Kegiatan ini juga di bolehkan dalam Islam, karena disandarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Pada perkembangannya, tidak semua bentuk jual beli di bolehkan, terlebih jika jual beli tersebut mengandung unsur-unsur penipuan, kecurangan yang berakibat pada permusuhan. Hal ini terjadi pada jual beli kain dengan sistem gebut di PT Insansandang Internusa Sumedang yang diduga terdapat unsur spekulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaliiu 1) mekanisme jual beli kain dengan sistem gebut di PT. Insansandang Internusa Sumedang, 2) manfaat dan madharat dari pelaksanaan jual beli kain dengan sistem gebut di PT. Insansandang Internusa Sumedang, 3) tinjauan fiqh muamalah terhadap pelaksanan jual beli kain dengan sistem gebut di PT. Insansandang Internusa Sumedang. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran baliwa hukum Islam memiliki sifat elastis dan tleksibel, sehinga di liarapkan mampu memberi jawaban terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan terbentuknya syari’at Islam yaitu menciptakan kemaslahatan dan menghilangkan kcmafsadatan, serta menghilangkan kesulitan dan menimbulkan kemudahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan metode ini diliarapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial. Yang dimaksud dengan situasi-situasi sosial disini adalah semua gejala sosial ekonomi yang terdapat di PT Insansandang Internusa Sumedang, setelah itu kemudian dilakukan analisis berdasarkan prinsip-prinsip Fiqh Muamalah. Dari data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah baliwa pelaksanaan jual beli dengan sistem gebut di PT Insansandang Internusa Sumedang dinilai terdapat unsur gharar (spekulasi), akibat dari kesamaran barang yang dijual, dalam hal ini pembeli tidak dapat menentukan atau memilih barang yang akan dibeli. Namun demikian, pembeli tidak pemah merasakan kerugian; karena barang yang di jual merupakan kain yang notabene layak jual dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen. Hal ini yang membuat para pelanggan (agen) sering melakukan jual beli tersebut, sehingga dalam prakteknya jual beli tersebut menjadi suatu kebiasaan {Urf) yang sulit untuk ditinggalkan. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa jual beli yang sail adalah jual beli yang telah memenuhi syarat, dan rukun jual beli. Dan setiap jual beli yang di dalamnya terdapat unsur gharar (spekulasi), itu liaram. Namun ketika standar barang yang di pesan sesuai dengan kesepakatan dan diketahui oleh kedua belah pihak penjual dan pembeli, kemudian keduanya saling menerima dan mengerjakan, maka hal itu bukanlah perbuatan gharar, terlebih bahwa jual beli ini sudah mentradisi (Urf). Oleh karena itu, status hukum jual beli kain dengan sistem gebut menjadi boleh dan dapat terus dijalankan, selama ada kesepakatan dari penjual sebagai pemberi barang dan pembeli sebagai penerima barang.

Actions (login required)

View Item