Andriana, Caca (2023) Sanksi Kekerasan Suami Terhadap Istri Dalam Pasal 5 Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Perspektif Hukum Pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (59kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (302kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) | Request a copy |
Abstract
Dengan banyaknya kasus KDRT yang terjadi pada masyarakat, terutama kekerasan fisik Pada intinya, secara tekstual dilihat pada kalimat wadribuhuma dalam Al-Qur’an surah An-nisa (4) ayat 34 yang memberi kesan suami diberi wewenang memukul istri yang nusyuz padahal “memukul” yang dimaksud ayat di atas ialah bukan memberi hak pada suami untuk memukul istri dengan seenaknya melainkan memukul untuk menjadikan pelajaran, Tujuan dalam penilitian ini untuk mengetahui sanksi kekerasan fisik suami terhadap istri dalam rumah tangga, untuk mengetahui sanksi yang akan diterima oleh pelaku dan cara penyelesaiannya tindak kekerasan dalam rumah tangga, untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan menurut pasal 5 ayat 1 undang-undang no 23 tahun 2004, dan perlindungan hukum kekerasan fisik suami terhadap istri dalam rumah tangga. Kerangka teori yang digunakan teori gabungan, vos secara tegas mengungkapkan selain teori absolut dan teori relatif ada juga yang disebut kelompok ketiga yaitu teori gabungan. Di sini ada beberapa campuran dengan pembalasan dan ketertiban masyarakat. Sebagai pengikut teori gabungan, vos menyebutkan titik utamanya ada pada pidana ialah pembalasan dan perlindungan masyarakat, tentunya vos memberikan berat yang sama antara pembalasan dan perlindungan masyarakat. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini memakai metode content analysis (analisis isi) yaitu suatu metode penelitian yang bersifat normatif. Untuk membantu analisis data, dilakukan pendekatan yuridis normative yang mana pendekatan ini ialah suatu penelitian pada data-data yang berkaitan pada kaidah- kaidah hukum. Ilmu dan kaidah hukum pidana Islam maupun kaidah-kaidah lainnya yang bersangkutan dengan Undang-undang no 23 tahun 2004 tersebut. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan ialah perbuatan KDRT dengan tegas dilarang dan perlindungan hukum kepada istri korban kekerasan dalam rumah tangga adanya kaidah pada aturan hukum Islam dalam QS Annisa ayat 34 adapun dijelaskan bahwa ayat ini turun pada saat kejadian pemukulan kepada istri oleh suaminya, untuk hukumannya tindak pidana kekerasan fisik kepada istri pada undang-undang penghapusan KDRT dijatuhkan pidana ialah pidana penjara dan denda. Sementara hukuman untuk pelaku tindak pidana atas selain jiwa ialah qishas, dibalik itu juga diharuskan hukuman ta’zir untuk pelaku jika qishas batal dijalankan, untuk hukumannya diganti dengan diyat, sebagaimana bentuk-bentuk kekerasan yang sudah ditetapkan dalam pasal 5 adanya beberapa bentuk kekerasan dan yang pertama yaitu kekerasan fisik kaitannya dengan hukum pidana Islam itu disebutkan dengan nusyuz ialah perasaan kesal yang ada pada setiap pasangan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KDRT; Hukum Pidana Islam; |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Caca Andriana |
Date Deposited: | 26 Feb 2024 07:43 |
Last Modified: | 26 Feb 2024 07:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/85151 |
Actions (login required)
View Item |