Daryadi, Yudi (2024) Spiritualitas generasi milenial: Studi kasus Komunitas Hijrah di Kota Bandung. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1. cover.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. abstrak.pdf Download (414kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3. daftar isi.pdf Download (421kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4. bab 1.pdf Download (640kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5. bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (795kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6. bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7. bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8. bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB VI)
9. bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) | Request a copy |
Abstract
Fokus penelitian ini untuk menjelaskan konstruksi spiritualitas generasi milenial yang tergabung dalam komunitas hijrah di Kota Bandung. Pertama, menjelaskan ekspresi spiritualitas generasi milenial baik yang dialami oleh individu maupun telah menjadi gerakan komunal yang tergabung dalam beragam komunitas hijrah. Kedua, pandangan dunia (world view) dan etos kerja yang dialami setiap individu pelaku hijrah yang tergabung dalam beragam komunitas. Ketiga, karena spiritualitas yang dialami para pelaku hijrah tidak lahir dari ruang sejarah yang kosong dan telah menjadi gerakan komunal, penting sekali untuk melihat bagaimana dinamika gerakan hijrah ini di kalangan generasi milenial terutama saat terjadinya pandemi Covid-19: sebelum, ketika sedang terjadi dan pasca terjadinya Covid-19. Untuk menjelaskan bagaimana mereka mengekspresikan pengalaman spiritualitasnya dari sisi mereka sendiri, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun cara untuk mendapatkan datanya, penulis mengunakan wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi yang berhubungan dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa konstruksi spiritualitas generasi milenial terlihat pada tiga hal. Pertama, dari aspek religious well-being, yakni adanya perubahan sikap dan pandangan yang mengarah pada ketaatan terhadap dokrtin-doktrin dan ajaran agama, rajinnya ibadah ritual, dan selalu menjaga hubungan dengan hal yang bersifat transendental. Berhijrah berdampak pada perubahan ke arah yang lebih baik, dari yang sebelumnya kurang atau tidak taat menjalan ajaran agama menjadi lebih taat, dari kurang atau tidak islami berubah menjadi lebih islami. Dalam praktek kesehariannya, spiritualitas mereka terlihat pada kemauannya untuk belajar shalat, lebih rajin shalat, belajar al-Quran dan menghapalnya, tidak meminum khamr, meninggalkan perbuatan mistik yang mengarah pada perbuatan syirik, menghapus tato, bagi perempuan dalam hal berpakaian dari tidak menutup aurat menjadi menutup aurat, dan dalam kehidupan sosial mereka menghindari lingkungan sebelumnya yang tidak baik. Kedua, berkaitan dengan pandangan dunia dan etos hidup yang tergambar pada existential well-being, yakni pencarian jati diri sebagai manusia. Para pelaku hijrah terus-menerus mencari hakikat dirinya dan mencari makna hidup yang sesungguhnya. Para pelaku hijrah berpandangan, hijrah dianggap sebagai titik balik perubahan pandangan dan sikap hidup dari keadaan sebelumnya. Pandangan diri ke arah yang lebih baik, optimis melihat ke depan dan berpikiran baik (husnudhan) atas segala kejadian dalam hidup. Selain itu mereka juga sadar bahwa hidup bukan saja di dunia, namun akan melewati kehidupan akhirat. Kesadaran ini menjadikan hidup lebih hati-hati, lebih terarah. Walaupun spiritualitas bersifat individual, para pelaku hijrah senantiasa membina hubungan baik sesama manusia apakah sesama anggota dalam komunitas maupun di luar komunitas. Bahkan dalam pandangan yang lebih ekstrim, sebagian dari mereka menganggap berhijrah sebagai garis pemisah yang tegas antara hidup dalam bimbingan Islam dengan hidup dalam kondisi jahiliyah yang tergambar pada kehidupan sebelum hijrah. Ketiga, sebagai sebuah fenomena yang dinamis, spiritualitas dalam gerakan hijrah sangat terkait dengan situasi, kondisi dan seting sosial yang melingkupinya. Hal ini telihat pada saat terjadinya Covid-19. Dinamika spiritualitas yang dialami setiap individu dalam beragam komunitas mengalami penghayatan yang berbeda, terdapat yang konsisten dengan hijrahnya, ada juga yang kembalil lagi ke habitat semula. Dalam konteks ini, menurut peneliti spiritualitas bersifat sementara, kasuistik dan terjadi secara fluktuatif, namun spiritualitas akan tetap hadir dalam kehidupan manusia.
Item Type: | Thesis (Doktoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Spritualitas, milenial, hijrah |
Subjects: | Spiritual Beings Religious Education Islam Communities |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Studi Agama Agama |
Depositing User: | Yadi Daryadi |
Date Deposited: | 07 May 2024 06:44 |
Last Modified: | 07 May 2024 06:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86966 |
Actions (login required)
View Item |