Nurparina, Iis (2017) Kriteria kecacatan rawi menurut Ibnu Hajar: Analisa penilaian terhadap rawi Basrah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (393kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (372kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) | Request a copy |
Abstract
Mengetahui kualitas seorang râwî adalah hal yang sangat penting dalam menentukan diterima atau ditolaknya suatu hadis. Diantara kritikus hadis sering terjadi perbedaan kriteria dalam menetapkan kualitas hadis sesuai dengan referensi yang mereka pegang. Umpamanya, Ibnu Hajar sebagai salah satu kritikus hadis, ia memiliki beberapa penilaian yang berbeda dengan kritikus lainnya berdasarkan kriteria-kriteria yang ia tetapkan dalam menilai seorang râwî. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria-kriteria yang ditetapkan Ibnu Hajar dalam menilai kualitas hadis berdasar penilaian terhadap râwî- râwî hadis tersebut, terutama râwî Basrah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan mengumpulkan data-data sebenarnya kemudian disusun dan diolah sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Data-data tersebut adalah penilaian Ibnu Hajar terhadap 44 râwî Basrah yang wafat antara tahun 201-230 H yang terdapat dalam kitab Taqrîb At-Tahdhîb, salah satu karyanya dalam bidang Rijâl Al-Hadîth yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada dua teori besar. Pertama, teori cacat menurut Ilmu Hadis. Teori ini menyebutkan bahwa cacat pada seorang râwî disebabkan hilangnya kriteria adil dalam dirinya. Kedua, teori Ilmu al-jarh{ wa at-ta’dîl. Teori ini menyebutkan bahwa kecacatan seorang râwî tidak serta merta menjadikan hadis yang diriwayatkannya tertolak secara mutlak. Akan tetapi, tingkatan jarh{ pada lafaz yang digunakan untuk men-tajrîh{ memiliki pengaruh yang berbeda pada periwayatan dari masing-masing râwî. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ibnu Hajar memiliki 10 kriteria dalam menentukan cacat ‘adâlah dan d{abt{ yang termasuk pada cacat kategori t{a‘nun fî ar-râwî. Ada râwî Basrah yang dinilai cacat ‘adâlah oleh sebab tertuduh dusta, majhûl, dan bid‘ah. Adapula râwî Basrah yang dinilai cacat d{abt oleh sebab banyak salah, lalai, wahm, mukhâlafah li ath-thiqat, dan su’u al-hifz{i dengan kalimat yang berbeda satu sama lain. Selain itu, ada yang dinilai dengan lafaz dha‘if dan termasuk pada cacat keduanya. Penilaian Ibnu Hajar seringkali tidak hanya dengan satu lafaz tajrîh, akan tetapi, terdapat pula penilaian dengan dua lafaz yang pada satu tempat kedua lafaz tersebut merupakan cacat ‘adalah atau d{abt{, dan pada tempat lainnya lafaz pertama menunjukkan cacat ‘adâlah, sedangkan lafaz kedua menunjukkan cacat d{abt.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rawi;'adalah; dabt |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Iis Nurparina |
Date Deposited: | 30 Apr 2018 03:21 |
Last Modified: | 30 Apr 2018 03:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/8735 |
Actions (login required)
View Item |