Fajriah, Alfia Rizka (2024) Kecemasan moral dan penanggulangannya perspektif Al-Qur'an : Kajian tafsir Mauḍū’ī. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (476kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (714kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
Abstract
Kemajuan teknologi sangat mengubah konsep serta pola hidup masyarakat. Di antara dampak negatifnya adalah penurunan moralitas yang mengakibatkan tingginya tingkat kasus mental illness. Penelitian ini membahas salah satu bentuk mental illness yaitu kecemasan moral dan solusinya yang dikaji menggunakan metode tematik Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep kecemasan moral dan penanggulangan yang Al-Qur’an berikan melalui analisis psikologi dengan teori kepribadian Sigmund Freud. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tematik (mauḍū’ī) dengan pendekatan psikologi. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengumpulkan bahan berupa data primer yang berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat konsep kecemasan moral di dalam Tafsir Al-Miṣbaḥ, Al-Munir, Fathul Qadir, Al-Azhar, Ibnu Katsir, An-Nur maupun data sekunder seperti buku-buku dan jurnal yang relevan dengan pembahasan skripsi ini menjadi sumber penunjangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan moral dalam Al-Qur’an dimaknai dengan perasaan berdosa, penyesalan, berani mengakui kesalahan dan siap untuk berubah menjadi lebih baik. Perbedaan dengan teori Sigmund Freud terletak pada orientasi perasaan bersalahnya. Sigmund Freud hanya berbicara masalah hubungan antar dirinya sendiri dan manusia lainnya, seperti kegagalan dalam mengembangkan kepribadiannya kepada dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Sementara orientasi kecemasan moral dalam Al-Qur’an merujuk pada hubungan antara manusia dengan manusia (ḥablun min al-nās) dan hubungan manusia dengan Tuhannya (ḥablun minallāh). Bentuk solusi dalam Al-Qur’an berdasarkan teori Sigmund Freud ialah dengan displacement, regresi dan represi. Bentuk displacement dengan mengingat Allah (zikrullāh). Bentuk regresi yaitu dengan bertobat. Bentuk represi yaitu dengan sabar dan berpikir positif.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Qur’an; Kecemasan Moral; Penanggulangan; Psikoanalisis; |
Subjects: | Psychology Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Alfia Rizka Fajriah |
Date Deposited: | 17 May 2024 07:05 |
Last Modified: | 17 May 2024 07:05 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87623 |
Actions (login required)
View Item |