Sanksi tindak pidana pelanggaran lalu lintas dalam undang-undang nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dihubungkan dengan jarimah ta'zir dalam fiqh jinayah

Herlina, Herlina (2008) Sanksi tindak pidana pelanggaran lalu lintas dalam undang-undang nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dihubungkan dengan jarimah ta'zir dalam fiqh jinayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (372kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (749kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (10MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (28MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (847kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pelanggaran lalu lintas merupakan tindak pidana yang sejak lama terjadi terutama di Indonesia, dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi bahkan bisa terjadi setiap hari. Pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan yang bertentangan dengan perundang-undangan lalu lintas dan peraturan lalu lintas baik yang menimbulkan atau tidak dapat menimbulkan kerugian jiwa/benda tetapi dapat menggangu keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Perbuatan ini merupakan tindak pidana, sebab memberikan dampak kerugian yang ditimbulkannya baik terhadap individu ataupun masyarakat secara umum serta negara. Sedangkan ajaran Islam sangat menjunjung tinggi kemaslahatan umat manusia serta menolak segala kemafsadatan bagi umat manusia. Berdasarkan latar belakang masalah diatas diajukan dua pertanyaan penelitian, yaitu, bagaimana Tinjauan Fiqh Jinayah terhadap Pelanggaran Lalu Lintas dan bagaimana Relevansi Ta'zir dalam fiqh jinayah dengan sanksi denda dan kurungan dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap tindak pidana pelanggaran lalu lintas dan bagaimana relevansi ta'zir dalam fiqh jinayah dengan sanksi kurungan dan denda dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 tentang pengaturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Konsep jinayah berkaitan erat dengan larangan karena setiap perbuatan yang terangkum dalam fiqh jinayah merupakan perbuatan yang dilarang oleh syara' Pelanggaran Lalu Lintas sebagai suatu tindak pidana memang tidak tercantum secara eksplisit dalam fiqh jinayah sehingga dikategorikan sebagai suatu tindak pidana modern yang mengakibatkan terganggunya kemaslahatan. Dalam hukum pidana islam (fiqh Jinayah) ta'zir merupakan sanksi bagi tindak pidana modern sesuai dengan kaidah "At­ ta'zuru Yaduuru Ma'al Maslahat" ta'zir itu sangat bergantung pada tuntutan kemaslahatan. Penelitian ini digunakan metode content analysis yang melihat teks-teks yang terkandung dalam undang-undang dengan adanya data-data dan dokumen. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang tidak menggunakan angka-angka. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang terdm dan tiga bahan hukum yaitu bahan hukum pnmer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat berupa undang-undang, bahan hukum sekunder terdm dan buku-buku penunjang yang membenkan penjelasan mengenai bahan hukum pnmer dan bahan hukum tertier berupa ensrklopedi Tekmk pe gumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis yuridis kuahtatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan janmah karena segala hal yang menjadi unsur dalam pelanggaran lalu hntas telah memenuhi unsur janmah Tmdak pidana pelanggaran lalu lmtas dalam jiqh jinayah termasuk dalam kategon jarimah ta'zir. Sanksi tindak pidananya adalah termasuk pada sanksi ta'zir yakm berupa hukuman kurung/penjara tebatas (al-habsul mu 'tamadi) dan hukuman denda Jelas dapat terhhat adanya relevansi antara hukum positif dengan Hukum Islam, yang menjadi perbedaan adalah jika dalam hukum positif sanksi penjara berupa hukuman pokok bagi semua tindak pidana, tetapi dalam fiqh jinayah sanksi penjara merupakan alternatif sebagai sanksi pada jarimah ta'zir.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: sanksi tindak pidana; pelanggaran lalu lintas; fiqh jinayah
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Criminal Law
Criminal Law > Criminal Procedure of Indonesia
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: Robby Nur Hidayat
Date Deposited: 23 Sep 2024 02:38
Last Modified: 23 Sep 2024 02:38
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/88506

Actions (login required)

View Item View Item