Ristiawan, Aris (2004) Hubungan aksi main hakim sendiri (eigenrichting) dengan pasal 358 KUHP mengenai turut serta dalam penyerangan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (887kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (670kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (10MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Pasal 358 KUHP mengenai turut serta dalam penyerangan adalah merupakan tindak pidana secara bersama-sama sering dilakukan untuk main hakim sendin yang tersimpul dalam asas legalitas pada Hukum Pidana sebagai Hulum materil dan Hukum Acara Pidana sebagai hukum formalnya dalam sanksi-sanksinya ditujukan untuk memelihara dan menciptakan kemaslahatan manusia dengan mengedepankan hak asasi manusia serta untuk menjaga mereka dari hal-hal yang mafsadat, sesuai dengan Hukum Islam sebagai rahmatan lil a'lamin. bagi kehidupan umat manusia, begitu pula sangat relevan dengan pembenan sanksi terhadap pelaku tindakan main hakim sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek yang menjadi pemicu terjadinya main hakim sendiri oleh sebagian masyarakat kita untuk saat ini. Dan juga untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan para penegak hukum bagi pelaku tindakan main hakim sendiri ini dihubungkan dengan Pasal 358 KUHP mengenai turut serta dalam penyerangan. Penelitian ini bertolak dari semakin banyaknya kasus Eigenrichting/tindakan oknum-oknum masyarakat yang melakukan aksi main hakim sendm Yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga tidak sedikit orang-orang yang tak berdaya menjadi korban dari kebrutalan massa. Bahkan yang Iebih prihatin lagi, maraknya "peradilan jalanan" tidak hanya menimpa warga sipil. Korbannya tidak hanya pencun, penjarnbret, penodong, pemerkosa, orang-orang yang dianggap sebagai dukun santet saja, melainkan juga apaat kepolisian. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif, dan Teknik yang penulis pergunakan dalam penelitian mi dengan menggunakan studi lapangan. Sedangkan sumber data diperoleh dari data primer dan data skunder, yakni dari buku-buku karangan ahli hukum, serta buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian nii, dan juga hasil wawancara langsung di lapangan dengan Kapolresta Bandung Timur yang selanjutnya dianalisis dengan nggunakan analisa kualiatif. Dapat disimpulkan bahwa Hubungan Eigenrichting dengan Pasal 358 KUHP akan tampak pada rumusannya yang diterangkan mengenai hukum mengandung arti kemajemukan , orang yang mam hakim sendm bertentangan dengan Pasal 358 KUHP. Kemudian upaya-upaya yang dilakukan pemerinntah dalam membenkan sanksi terhadap pelaku eigenrichting adalah melaksanakan usaha-usaha penegakan hukum dan melaksanakan Pembangunan Nasional di segala bidang, memerangi kejahatan, pihak Kepolisian mengadakan forum silaturahmi dan pembinaan terhadap masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | main hakim sendiri; eigenrichting; KUHP; penyerangan |
Subjects: | Criminal Law Criminal Law > Criminal Procedure of Indonesia |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Robby Nur Hidayat |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 02:26 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 02:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/88510 |
Actions (login required)
View Item |