Makna Syarr pendekatan sosiologi dalam Al-Qur'an: kajian tafsir Maudhu'i

Arifin, Fifin (2024) Makna Syarr pendekatan sosiologi dalam Al-Qur'an: kajian tafsir Maudhu'i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) (1) Cover.pdf Download (74kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) (2) Abstrak.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) (3) Daftar ISi.pdf Download (112kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (489kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (354kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (127kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB)

Abstract

Istilah keburukan yang diuraikan dalam Al-Qur’an sangat beragam, seperti kata syarr. khabis, zillah dan sayyiah. Kata-kata tersebut dalam Al-Qur’an memiliki perbedaan makna, dan yang lebih dominan berkaitan dengan sosial adalah kata syarr. Masyarakat pada umumnya masih banyak yang belum memahami istilah keburukan yang sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an dan belum memahami dampak dari keburukan bagi dirinya ataupun bagi kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kata syarr dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan aspek sosiologis, penafsiran ayat-ayat tentang makna syarr dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan aspek sosiologis serta dampak yang akan diterima oleh pelaku syarr dan cara menjauhinya. Adapun objek yang menjadi sumber datanya adalah Qs. Al-Baqarah: 216, Ali Imran: 180, Yusuf: 77, Al-Isra’: 11, Fushilat: 49, Al-Isra’: 83, Maryam: 75, Fushilat: 51, Al-Hajj: 72, Al-Falaq: 3-5, An-Nass: 4, dan An-Nur: 11. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yakni library research (studi kepustakaan) dengan metode deskriptif-analitis dan metode tafsir maudhu’i dengan pendekatan sosiologi teori behavioral sosiologi Burrhus Frederic Skinner yaitu tentang hubungan antara akibat yang terjadi dengan perilaku manusia itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kata syarr dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sosiologi adalah tentang perilaku manusia di antaranya: malas, kikir, bohong, marah, putus asa, sombong, membunuh, mencuri, menyihir, dengki, menghasut dan memfitnah. Penafsiran-penafsiran makna syarr dibagi menjadi dua yaitu hubungan internal: (1) malas dalam Qs. Al-Baqarah: 216, (2) kikir dalam Ali Imran: 180, (3) bohong dalam Yusuf: 77, (4) marah dalam Al-Isra’: 11, dan (5) putus asa dalam Fushilat: 49. Adapun keburukan syarr dalam hubungan eksternal terdapat tujuh aspek yaitu: (1) sombong dalam Al-Isra’: 83, Maryam: 75, Fushilat: 51, (2) membunuh dalam Al-Hajj: 72, (3) mencuri dalam Al-Falaq: 3, (4) menyihir dalam Al-Falaq: 4, (5) dengki dalam Al-Falaq: 5, (6) menghasut dalam An-Nass: 4, dan (7) menuduh/memfitnah dalam An-Nur: 11. Teori dari Skinner dengan hasil penelitian yang dilakukan terdapat korelasi yakni dampak perilaku syarr bagi pribadinya berkorelasi dengan teori reinforcement negatif yaitu kehidupan menjadi tidak nyaman, tidak tenang, gelisah, takut dan khawatir. Adapun dampak perilaku syarr bagi sosial berkorelasi dengan teori “S-0-R” (stimulus-organis-respon) yaitu perilaku yang muncul dari dalam dirinya sendiri yang mengakibatkan putusnya silaturahmi, rusaknya hubungan persahabatan, hilangnya kepercayaan di lingkungan masyarakat dan berubahnya sikap masyarakat dalam bergaul. Maka cara menghindari dan menjauhi perilaku syarr adalah memikirkan dampak yang akan didapatkan sebelum bertindak, tingkatkan keimanan kepada Allah swt, mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item