Negara, Teddiansyah Nata (2024) Penolakan Umat Islam terhadap Porkas di Indonesia pada tahun 1986-1988. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (417kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (351kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf Download (488kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) | Request a copy |
Abstract
Porkas merupakan permainan undian yang populer pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, atau dikenal sebagai masa Orde Baru. Eksistensi Porkas di Indonesia berlangsung pada masa itu, dan permainan ini memiliki arti yang lebih dari sekadar hiburan. Porkas merupakan singkatan dari Pekan Olahraga dan Ketangkasan, dan dilegalisasi oleh Pemerintah melalui Surat Keputusan Kementerian Sosial No. BSS 10-11/86. Tujuan diadakannya Porkas adalah untuk membiayai pembangunan pemerintah dalam bidang keolahragaan. Kepopuleran Porkas pada masa itu menciptakan sebuah fenomena sosial yang signifikan. Banyak masyarakat pada masa itu rela mengorbankan sebagian besar penghasilan mereka untuk mengundi nasib dengan bermain Porkas. Para pemain Porkas tergiur dengan hadiah-hadiah yang menjanjikan, sehingga Porkas menjadi sangat diminati. Namun, fenomena sosial ini juga menimbulkan banyak masalah di masyarakat. Banyak orang yang terjerat dalam hutang, melakukan tindakan kriminal, atau terjerumus dalam praktek-praktek perdukunan. Umat Islam, khususnya, menolak Porkas karena dianggap mirip dengan perjudian, yang dilarang dalam ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan munculnya praktik perjudian ilegal, dikenal sebagai Porkas, di Indonesia, serta mengeksplorasi sikap penolakan yang dilakukan oleh umat Islam terhadap praktik tersebut pada periode yang sama. Dengan menganalisis dua aspek ini secara bersamaan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang konteks historis dan respons sosial terhadap fenomena Porkas di Indonesia pada periode tersebut. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah, metode ini melibatkan serangkaian tahapan yang dalam proses penelusuran sejarah. Tahapan tersebut meliputi pencarian sumber (Heuristik), verifikasi sumber (Kritik), pemahaman sumber (Interpretasi), dan yang terakhir adalah penulisan sejarah (Historiografi). Umat Islam meluncurkan pelbagai bentuk penolakan terhadap Porkas, mulai dari lagu yang dirilis oleh musisi seperti Hamdan ATT dan Rhoma Irama, tulisan yang diterbitkan oleh majalah, juga gambar yang dipampang baik di sampul maupun halaman isi dari majalah yang mengajak orang untuk menjauhi Porkas. Akhirnya, Porkas ditiadakan pada 2 Januari 1988 setelah banyaknya penolakan terhadap Porkas yang semakin besar dari masyarakat, terutama dari umat Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Islam; Penolakan; Porkas |
Subjects: | Social Process > Public Opinion Social Process > Conflict Social Econmics > Economic Situation and Conditions Law > Conflict of Law History of Southeast Asia > History of Indonesia |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Teddiansyah Nata Negara |
Date Deposited: | 11 Jul 2024 01:32 |
Last Modified: | 11 Jul 2024 01:32 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/90939 |
Actions (login required)
View Item |