Kartun sebagai Media Kritik: Analisis Semiotika pada kartun Editorial Mang Ohle di harian umum Pikiran Rakyat edisi Maret-Mei

Permatasari, Ryska (2013) Kartun sebagai Media Kritik: Analisis Semiotika pada kartun Editorial Mang Ohle di harian umum Pikiran Rakyat edisi Maret-Mei. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (191kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (261kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DaftarIsi.pdf Download (280kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab1.pdf Download (508kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (733kB)
	Text (BAB III) 6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB)

Abstract

Opini media merupakan sajian yang berisi pandangan dan pendapat media terhadap suatu masalah atau peristiwa aktual, fenomenal dan kontroversial yang berkembang di masyarakat. Pada media cetak khususnya surat kabar, opini media dapat disampaikan dalam bentuk visualisasi gambar (kartunal). Gambar kartun ini disebut sebagai kartun editorial (editorial cartoon). Sebagai representasi dari editorial yang bersifat verbal, kartun editorial berfungsi untuk menghibur dan menarik perhatian pembacanya tanpa melepaskan tujuan utamanya untuk menyampaikan pesan dan kritik kepada pembacanya secara ringkas melalui tanda yang ada yang tentunya mudah dicerna, tidak menyimpang dari pandangan dan pendapat yang ingin disampaikan. Penelitian ini mengambil fokus pengamatan pada Kartun Editorial Mang Ohle di Harian Umum Pikiran Rakyat edisi Maret-Mei 2012, dengan perumusan masalah; Bagaimana pengungkapan makna dan penggambaran kritik yang terdapat dalam kartun editorial Mang Ohle di Harian Umum Pikiran Rakyat?. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengungkapan makna dan penggambaran kritik yang terdapat pada kartun editorial Mang Ohle. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika-interpretatif Roland Barthes yang mengkaji sistem tanda dengan signifikasi dua tahap. Hasil penelitian menunjukkan, dalam pengungkapan makna dan penggambaran kritik kartun editorial Mang Ohle terdapat tanda dan sistem yang berinteraksi yaitu; (1) pada level denotasi (signifikasi tahap pertama), kartun editorial dapat dipahami sebagaimana adanya berdasarkan unsur visual dan penggalan teks yang ada. (2) pada level konotasi (signifikasi tahap kedua) yang berada pada konteks form/bentuk, tanda konotasi diterapkan melalui penggunaan peribahasa atau majas. Ideologi dapat ditemukan sebagai sebuah kepedulian dan keberpihakan kepada masyarakat. (3) pada signifikasi tahap kedua yang berada pada konteks isi/content, ditemukan mitos-mitos yang memuat pesan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kartun editorial bertema politik lebih menampilkan situasi politik yang terjadi di Indonesia dan penggambaran kritik politik menampilkan realitas kehidupan politik seputar Pemilihan Kepala Daerah dan kriteria calon pemimpin sekarang. Kartun editorial bertema sosial disajikan dengan penggambaran beban penderitaan masyarakat yang semakin besar untuk menyentil pemerintah. Ideologi yang diselipkan dalam kritik sosial pada kartun editorial menyiratkan kebutuhan rakyat akan pemerintah dan wakil-wakil rakyat lebih bertanggung jawab dan lebih peduli terhadap kelangsungan dan kesejahteraan rakyat kecil. Penggambaran kritik sosialnya dituangkan dalam bentuk penggambaran kondisi sosial yang terjadi di masyarakat. Kartun editorial bertema perorangan menggambarkan ulang tahun Mang Ohle dengan ideologi yang menyiratkan pengharapan agar kehidupan Indonesia senantiasa dianugerahi kebahagiaan.

Actions (login required)

View Item