Tar'Ji dalam adzan menurut Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah

Iksan, Mohamad (2024) Tar'Ji dalam adzan menurut Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah. Sarjana thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (356kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
BAB II-2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (470kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (569kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (106kB)

Abstract

Adzan merupakan panggilan untuk melaksanakan ibadah sholat. ulama madzhab berbeda pendapat mengenai penggunaan tarj’i dalam redaksi (sifat) adzan. Imam Al Mawardi penganut madzhab Imam Syafii mengutamakan pengamalan tarj’i adzan sedangkan Imam Ibn Qudamah penganut madzhab Imam Hambali tidak menganjurkan penggunaan tarj’i adzan. Sementara itu, sumber hukum (Hadist) mengenai praktek ibadah adzan merupakan sumber hukum yang sama-sama kuat (rajih), meskipun riwayat hadistnya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengetahui konsep tarj’i dalam adzan menurut Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah kedua, mengetahui argumentasi penerimaan dan penolakan tarj’i dalam adzan menurut Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah ketiga, mengetahui argumentasi perbedaan dan persamaan antara argumentasi Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah. Kerangka berfikir penelitian ini, penulis mengambil salah satu kaidah ushul fiqh yang berbunyi, hukum asal ibadah adalah berhenti (sesuai panduan) dan mengikuti cara Rosululah Saw. Metode penelitian yang digunakan penelitian pustaka yang bersifat deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya dan berusaha menggali persoalan tarj’i adzan, teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan hukum dari berbagai referensi kemudian untuk memperoleh hasilnya dilakukan analisis perbandingan. Hasil penelitian ini adalah pertama, tarj’i menurut Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah merupakan pengulangan kalimat syahadat dalam redaksi adzan pengucapan pertama dilakukan secara pelan (sirr) pengucapan kedua dilakukan secara keras. Kedua, pelafalan tarj’i adzan menurut Imam Al Mawardi merupakan sebuah keutamaan dan hukumnya sunnah sedangkan menurut imam ibn qudamah praktek tarj’i adzan bukanlah merupakan keutaman apalagi hukumnya sunnah meskipun ketika seseorang lupa atau tidak sengaja melakukan tarj’i adzan hal itu tidak membatalkan adzan tersebut. Ketiga, Imam Al Mawardi dan Imam Ibn Qudamah mengambil hukum yang sama yakni hadist nabi Rosulullah Saw meskipun riwayatnya berbeda hanya saja argumentasi lain yang digunakan Imam Al Mawardi menggunakan ijma penduduk haromaen sedangkan Imam Ibn Qudamah menggunakan akal (ra’yu)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Tarj’i; Rajih; Ushul Fiqh; Ra’yu; Sirr
Subjects: Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: Mohamad Iksan -
Date Deposited: 22 Jul 2024 01:39
Last Modified: 22 Jul 2024 01:39
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/92338

Actions (login required)

View Item View Item