Sikap politik Muhamadiyah terhadap kebijakan politik Jepang (1942-1945)

Nurhasanah, Ai (2002) Sikap politik Muhamadiyah terhadap kebijakan politik Jepang (1942-1945). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (8MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kebijakan politik Jepang terhadap kehidupan sosial politik umat Islam Indonesia mencerminkan sikap yang mendua (ambivalen) Jepang merangkul kekuatan-kekuatan politik Islam dengan maksud supaya di satu sisi, mendukung misi Perang Pasifik, yaitu dengan mengizinkan organisasi-organisasi Islam tetap berdiri dan melakukan kegiatannya seperti mengesahkan berdirinya kembali Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) yang diganti namanya menjadi Masyumi, didirikannya Kantor Urusan Agama yang sempat ditutup oleh pemerintah kolonial Belanda-serta mengajak para pemuda Islam untuk terlibat langsung memperkuat sukan Jepang seperti dibentuknya laskar-laskar semi-milter (Hizbullah) yang tergabung di lam PETA. Di sisi lain, Jepang memaksa umat Islam untuk tunduk dan patuh kepada aturan Nippon, dan melarang segala bentuk kegiatan yang bermuatan politik yang dilakukan oleh para pemimpin Islam dan nasionalis sekuler, serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas politik mereka. Di samping itu juga Jepang memperlakukan sistem kerja paksa (romusha) yang sangat kejam kepada rakyat Indonesia, guna mendukung peperangan Asa Timur Raya yang mereka canangkan sejak awal kedatangannya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap politik Muhammadiyah terhadap kebijakan politik Jepang. Penelitian sejarah politik ini menggunakan metode deskriptif-analitis, dengan melalui empat tahapan dalam metode penelitian sejarah, heuristik, kritik, Interpretasi dan historiografi dalam rangka mengungkap fakta-fakta sejarah yang berkenaan dengan kanan penelitian, penulis melakukan studi literatur. Dari penelitian ini terungkap bahwa, kebijakan politik Jepang terlihat dari keberpihakannya terhadap umat Islam, sebagai propaganda untuk mendukung pergerakan ng dalam Perang Asa Timur Raya dalam hal merupakan peluang yang besar bagi Muhammadiyah untuk mengembangkan gerakan pembaharuan pem1krran dan keagamaan, mengadaptasikan sistem pendidikan Islam dan Barat dan melembagakannya ke dalam sekolah­ sekolah permanen, pencerdasan dan penyadaran politik umat, dakwah Islamiyah, dan aksi kebijakan sosial keagamaan lainnya dalam rangka menyantuni dan membebaskan umat dari kebodohan dan keterbelakangan Muhammadiyah secara organisators terbukti mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan sebak-ba1knya di masa Pendudukan Jepang. Muhammadiyah menyadari betul bahwa kebakan politik Jepang tidak selamanya menguntungkan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan Gerakan Tiga A (Jepang Pelindung Asta, Cahaya Asia, dan Pemimpin Asia) yang dijanjikan Jepang hanya bersifat propagandis Maka dari itu harus betul-betul disikapi secara arif, hati-hati dan penuh Ambivalen sikap Jepang yang sangat tampak terhadap umat Islam termasuk organisasi ditanggapi oleh ulama Muhamadiyah sebagai sikap dan perilaku pemaksaan penjajah yang ingin memecah belah umat Islam dan persatuan bangsa, dan sekaligus akan mengacaukan tekad untuk melatih kemerdekaan dan kedaulatan bangsa muhamadiyah membantu kebijakan politik Jepang yang menaruh perhatian terhadap keberlangsungan politik umat Islam Indonesia seperti yang tergambar di atas, yang pada hakikatnya untuk mempersiapkan Indonesia merdeka, tetapi Muhammadryah secara tegas menolak doktrin Jepang sebagai bangsa pilihan beserta kesucian kaisar mereka yang minta diperlakukan seperti halnya dewa, karena sikap tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: politik; penjajahan; sejarah islam; organisasi islam
Subjects: Political Process
History, Events
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Library Agent
Date Deposited: 05 Aug 2024 07:00
Last Modified: 05 Aug 2024 07:00
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/92461

Actions (login required)

View Item View Item