Kritik Al-Baidhawi terhadap konsep Childfree : Studi atas penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang terindikasi berkaitan dengan Childfree dalam tafsir Anwar al-Tanzil Wa Asrar al-Ta’wil

Rizqiyah, Sahra Indah (2024) Kritik Al-Baidhawi terhadap konsep Childfree : Studi atas penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang terindikasi berkaitan dengan Childfree dalam tafsir Anwar al-Tanzil Wa Asrar al-Ta’wil. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (185kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (277kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (250kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (412kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (547kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (610kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB)

Abstract

Fenomena childfree, yaitu pilihan untuk tidak memiliki anak, semakin marak dalam masyarakat modern dan menimbulkan berbagai polemik, terutama dari sudut pandang agama. Meskipun tak ada larangan yang jelas dalam al-Qur’an, keputusan childfree tidak sepenuhnya dibenarkan dalam Islam, karena tidak sejalan dengan salah satu tujuan disyari’atkan pernikahan, yaitu untuk meneruskan keturunan. Banyak faktor yang dapat mendorong seseorang mengambil keputusan childfree, di antaranya: ekonomi, psikologis, filosofis, personal, over populasi, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkritisi konsep childfree melalui analisis penafsiran al-Baidhawi terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya yaitu pada Q.S. al-Baqarah [2]: 187, al-An’am [6]: 151, an-Naḥl [16]: 72, Q.S. al-Isra’ [17]: 31, dan al-Furqan [25]: 54. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat kepustakaan (library reearch) dengan pendekatan analisis teks. Data primernya diambil dari kitab tafsir Al-Baidhawi, sedangkan data sekundernya diambil dari kitab tafsir lain dan juga berbagai buku, artikel jurnal, dan makalah ilmiah terkait dengan fenomena childfree. Analisis dilakukan dengan membandingkan penafsiran Al-Baidhawi terhadap ayat-ayat yang mengandung konteks childfree serta relevansinya dalam konteks modern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep childfree menurut penafsiran al-Baidhawi bertentangan dengan anjuran syariat yang mendorong umat Islam untuk memiliki keturunan. Penelitian ini menemukan bahwa childfree diqiyaskan dengan ‘azl dalam hal sama-sama menolak hadirnya anak sebelum berpotensi wujud. Adapun bentuk kritik Al-Baidhawi terhadap konsep childfree, pertama, yaitu beliau tidak menganjurkan praktik ‘azl. Penafsiran beliau dalam Q.S. al-Baqarah:187 menjelaskan bahwa pasangan suami istri yang melakukan hubungan badan hendaknya meniatkan untuk memiliki anak. kedua, penafsiran al-Baidhawi terhadap Q.S. an-Nahl: 72 dan Q.S. al-Furqan: 54 menyatakan bahwa diciptakannya pasangan dari jenis yang sama (manusia) merupakan bagian dari nikmat Allah karuniakan kepada manusia agar dapat menikah dan menjalani rumah tangga yang harmonis, kemudian dari pernikahan tersebut lahir anak-anak dan cucu yang berbakti kepada orang tuanya kelak. Ketiga, menurut Q.S. al-Isra: 31 dan al-An’am [6]: 151, orang yang menganggap anak adalah beban yang besar sehingga dengan sengaja menghindar dari tanggung jawab tersebut adalah pilihan yang keliru, sebab tidak meyakini bahwa Allah yang akan memberi rezeki kepada anak dan juga kedua orang tuanya.

Actions (login required)

View Item