Hubungan mahabbah dengan penerimaan diri pada dewasa madya: Studi korelasi di Majlis Ta'lim Aisyiyah Jl. Leuwi Panjang Kel. Situsaeur Kec. Bojongloa Kidul Kota Bandung

NH, N. Hasni Agnia (2024) Hubungan mahabbah dengan penerimaan diri pada dewasa madya: Studi korelasi di Majlis Ta'lim Aisyiyah Jl. Leuwi Panjang Kel. Situsaeur Kec. Bojongloa Kidul Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (17kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (112kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (56kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (386kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (576kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (552kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB)

Abstract

Majlis Ta’lim Aisyiyah Bandung merupakan Majlis Ta’lim yang mengadakan pengajian rutinan untuk masyarakat, rata-rata jama’ah yang hadir di majlis ta’lim aisyiyah adalah perempuan, mulai dari umur 20-60 tahun ke atas. Dewasa madya (40-60 tahun) merupakan periode yang sangat ditakuti sebab masa ini sangat mendekati usia tua dimana pada masa ini banyak mengalami kemunduran atau kemajuan dalam hidup (Fisik, psikis, ekonomi, dan sosial). Namun ada permasalahan yang menonjol, diantaranya dewasa madya memiliki rasa tidak percaya diri yang tidak menentu, sulit berkonsentrasi dan cenderung menjadi seorang yang egois. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kondisi mahabbah pada dewasa madya dengan penerimanaan dirinya. Penerimaan diri adalah kemampuan seseorang secara penuh dan tanpa syarat dalam menerima dirinya sendiri, dimana penerimaan diri tersebut diartikan bahwa individu mampu menerima dirinya secara penuh. Sedangkan Mahabbah diartikan sebagai bentuk terwujudnya sikap dan tingkah laku manusia yang senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya serta senantiasa menerima atas segala pemberian yang telah Allah berikan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah, adanya hubungan yang positif antara mahabbah dengan penerimaan diri pada dewasa madya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Majlis Ta’lim Aisyiyah Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional. Sampel pada penelitian ini adalah 45 dewasa madya Majlis Ta’lim Aisiyah Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling, karena sampel yang dipilih sebagai objek penelitian secara selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan 2 skala yaitu skala mahabbah dan skala penerimaan diri. Analisis data menggunakan pengolahan statistik dengan menggunakan Excell for Windows 2019 dan program SPSS versi 26 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Hasil penggolongan interval, bahwa dewasa madya majlis Ta’lim Aisyiyah memiliki tingkat Mahabbah dengan kondisi sangat tinggi dengan persentase 13%, kondisi Tinggi 20%, kondisi sedang 20%, kondisi terbilang cukup 22%, kondisi cukup rendah 16%, dan kondisi rendah 9%. 2) Hasil penggolongan interval, bahwa dewasa madya majlis Ta’lim Aisyiyah meimiliki tingkat Penerimaan Diri dengan kondisi sangat tinggi dengan persentase 13%, kondisi Tinggi 15%, kondisi sedang 20%, kondisi terbilang cukup 36%, kondisi cukup rendah 7%, dan kondisi rendah 9%, 3) Hasil Hipotesis dari hasil uji hipotesis diperoleh hasil rxy = 0,162 dengan p= 0,0289 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara mahabbah dengan penerimaan diri dewasa madya di Majlis Ta’lim Aisyiyah Kota Bandung. Kata Kunci: Mahabbah, Penerimaan Diri, Dewasa Madya

Actions (login required)

View Item