Analisis kata Jabbar dan derivasinya dalam Al-Qur’an: Studi semantik ensiklopedik

Thoriq, Kemal (2024) Analisis kata Jabbar dan derivasinya dalam Al-Qur’an: Studi semantik ensiklopedik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (140kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (191kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (222kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (349kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB)

Abstract

Penerapan Al-Qur’an masih banyak yang perlu diidentifikasi. Banyak sudut pemahaman tentang Al-Qur’an yang masih belum terjamah dan perlu dikaji. Hal ini menjadi kewajiban para muslim untuk terus melakukan kontinuitas demi memajukan keilmuwan Islam khususnya Al-Qur’an sendiri. Penulis menilik kata Jabbar pada Q.S. Asy-Syu’ara ayat 130 yang disitu bermakna “kejam dan bengis”, akan tetapi ketika kata Jabbar di Q.S Al-Hasyr ayat 23 bermakna “Yang Maha Kuasa”, padahal memiliki akar kata yang sama, namun kenapa maknanya berubah drastis. Dari sini dapat dipahami 2 kontras makna yang berbeda, penulis merasa permasalahan ini menarik untuk dikaji lebih dalam. Berlandaskan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna dasar, makna relasional serta medan semantik kata Jabbar dan derivasinya dalam Al-Qur’an menggunakan analisis semantik ensiklopedik sehingga di akhir, dapat disimpulkan konsep kata Jabbar dalam Al-Qur’an. Perlu dipahami bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Teknik pengumpulan data dokumentasi ini berhubungan dengan metode pencarian data yang relevan dan selaras dengan objek atau variabel penelitian dari berbagai media cetak, baik online atau daring maupun offline atau luring. Pendekatan ini dianggap paling tepat, karena stabil dan akurat sebagai gambaran situasi dan kondisi yang sebenarnya. Kata Jabbar dan derivasinya terdapat sebanyak 10 kali dalam 9 surat yang berbeda-beda dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna dasar Jabbar adalah perbaikan dan pemaksaan. Dapat dipahami bahwa Jabbar adalah perbaikan yang membutuhkan sebuah paksaan, karena disebuah perbaikan diperlukan sebuah usaha atau paksaan. Makna relasional Jabbar pra Qur’anik meliputi sosok yaitu pemimpin, ciri fisik yaitu kuat, sifat yaitu, keras kepala, berani, sombong, kondisi yaitu pertikaian, harta yaitu memulihkan, tulang yaitu menyembuhkan. Makna relasional masa atau pasca Qur’anik diklasifikasikan menjadi 2 kutub kategori, yaitu positif dan negatif yang dapat dinilai berdasarkan subjeknya. Allah itu subjek positif dan manusia itu subjek negatif. Medan semantik melahirkan konklusi bahwa kedua kutub pasti mengandung makna yang sama yaitu kuasa, memaksa, sewenang-wenang, sombong dan kuat, akan tetapi terbagi menjadi positif dan negatif dinilai dari subjek dan konteks makna yang disebabkan akibat. Konteks makna positif yaitu berkuasa, menutupi dan memperbaiki, dan kesejahteraan. Konteks makna negatif yaitu celaka dan binasa, siksa, terkuncinya hati, jauh dari kebenaran, dan durhaka. Konsep kata Jabbar telah mengalami perluasan makna yang cenderung negatif. Penentuan makna positif atau negatif bergantung pada subjek dan konteksnya, yang berasal dari akibat atau tindakan yang sama-sama mengandung sifat dasar sewenang-wenang.

Actions (login required)

View Item