Pengaruh BAP dan NAA terhadap kultur meristem tunas tanaman porang (Amorphopallus muelleri Blume) secara in vitro

Khalid, Alfan Auliya (2024) Pengaruh BAP dan NAA terhadap kultur meristem tunas tanaman porang (Amorphopallus muelleri Blume) secara in vitro. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (260kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Daftarisi.pdf

Download (582kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
3_Abstrak.pdf

Download (382kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (373kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (364kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (371kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (426kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftarpustaka.pdf

Download (311kB) | Preview

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman asli daerah tropis yang telah lama dikenal sebagai umbi-umbian di Indonesia. Produk tanaman porang sendiri ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor, tetapi masih terjadi kendala pasokan bibit porang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase keberhasilan, pengaruh, dan konsentrasi terbaik BAP dan NAA terhadap kultur meristem tunas tanaman porang secara in vitro. Rangkaian penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dan rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan waktu pengamatan selama 20 MST. Konsentrasi yang digunakan pada BAP dan NAA adalah 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm, dan 2 ppm dengan parameter pengamatan persentase eksplan hidup (bebas kontaminasi dan mati fisiologis), warna eksplan, pembengkakan (volume eksplan dan waktu kemunculan), meristemoid (persentase mersitemoid terbentuk, waktu kemunculan, bentuk, dan warna), dan organogenesis yang terjadi (persentase organogenesis terbentuk, waktu kemunculan, jumlah, dan panjang). Hasil menunjukkan inisiasi kultur meristem tunas memiliki persentase keberhasilan 62,7% berdasarkan pada persentase eksplan hidup sampai 20 MST. Pemberian BAP dan NAA pada pertumbuhan dan perkembangan kultur meristem tunas tanaman porang. Keberadaan NAA sangat penting karena berperan sebagai inisiasi dalam pembentukkan meristemoid yang menjadi kunci perkembangan eksplan. Perlakuan N2B0,5 menjadi konsentrasi terbaik karena dapat menunjukkan hasil terbaik pada pembengkakan eksplan (12,37 cm³), kemunculan meristemoid (6 MST), jumlah tunas terbentuk (3 tunas), dan tinggi tunas terbentuk (7 cm). Perlakuan N2B0,5 juga tetap menunjukkan hasil efektif pada parameter waktu kemunculan akar (10,5 MST), jumlah akar terbentuk (11 akar), panjang akar terbentuk (4 cm), dan waktu kemunculan tunas (16,5 MST).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: BAP; kultur meristem; NAA; porang
Subjects: Biology > Biologist
Plants, Botany > Research of Plants
Specific Techniques of Agriculture > Plant Propagation
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: alfan auliya khalid
Date Deposited: 28 Aug 2024 09:00
Last Modified: 28 Aug 2024 09:00
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/94394

Actions (login required)

View Item View Item