Penafsiran Wasathiyyah Ali Jum'ah serta relevansinya Ddngan gerakan sosial keagamaan

Islamy, Mohammad Rindu Fajar (2024) Penafsiran Wasathiyyah Ali Jum'ah serta relevansinya Ddngan gerakan sosial keagamaan. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (281kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (372kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (717kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (308kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi dimensi gagasan, konsep dan mekanisme pendekatan wasathiyyah Ali Jum’ah mantan mufti Mesir dan ulama senior al-Azhar dalam karya-karyanya serta bagaimana pemikirannya memiliki relevansi kuat dengan Gerakan sosial keagamaan. Moderasi beragama menjadi salah satu komoditi yang sedang diperbincangkan dikalangan para sarjana muslim maupun Barat. Di beberepa negara, moderasi beragama menjadi salah satu doktrin yang disuarakan dan diimplementasikan sejak menguatnya ideologi-ideologi kontradiktif dengan agama seperti ekstrimisme, radikalisme, terorisme. Mohammad Hashim Kamali, seorang pengamat kajian Islam dan cendekiawan muslim kontemporer menyoroti moderasi merupakan aspek ajaran Islam yang fundamental, namun sering diabaikan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan kajian Pustaka sebagai corenya. Studi literature review dilakukan terhadap karya-karyanya al-Bayān Limā Yashgulu al-Adzhān al-Juz al-Awwal, Al-Nibrās fī Tafsīr al-Qurān al-Karīm, At-Tharīq Ilallah, Sabīlu Al-Mubtadi’īn fī Syarh Al-Bidāyāt Min Manāzili As-Sāirīn, dan beberapa lainnya, penulis berupaya menggali dinamika pemikiran konsep wasathiyyah Ali Jum’ah dalam karya tafsirnya, dimana penekanan kajian akan difokuskan pada tiga research question yaitu 1) Bagaimanakah penafsiran wasathiyyah Ali Jum’ah dalam karya-karyanya 2) Bagaimanakah karakteristik dan mekanisme pendekatan penafsiran wasathiyyah Ali, 3) Bagaimanakah relevansi penafsiran wasathiyyah Ali Jum’ah Jum’ah dengan konstruksi paradigma Gerakan sosial keagamaan. Analisis penelitian menggunakan deskriptif-analisis (description-analytical method). Penelitian disertasi ini menemukan beberapa temuan fundamental diantaranya: pertama, konsep penafsiran wasathiyyah Ali Jum’ah meliputi dimensi akidah, Syariah dan akhlak dimana prinsipnya berpijak pada pertengahan, kebijaksanaan, keseimbangan, dan kebaikan. Kedua, Adapun karakteristik wasathiyyah yang ditemukan yaitu wasathiyyah aghlabiyyah (moderasi beragama mayoritas) dimana teori ini bertumpu pada kelompok mayoritas memiliki peran kunci dalam mempromosikan dan mempertahankan moderasi beragama. Wasathiyah aglabiyyah mencerminkan prinsip bahwa mayoritas umat Islam mendukung pandangan dan praktik yang moderat dan seimbang, menolak ekstremisme dan kekerasan dalam berbagai bentuk. Pemikiran wasathiyyah aghlabiyyah bertumpu pada pendekatan teologis, historis, filosofis dan pedagogis. Prinsip utama pemikiran ini bertumpu pada tujuh kaidah; 1) Pemahaman Komprehensif dan Menyeluruh tentang Islam, 2) Interpretasi Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan Benar, 3) Berpijak pada Maqashid Syari’ah Al-Khamsah, 4) Merujuk Kepada Pendapat Mayoritas Baik dari Sahabat, Tabi’in, dan ulama, 5) Keseimbangan Antara Dimensi Moral, Spiritual, dan Fisik, 6) Mengutamakan Persatuan dan Menghindari Perpecahan, 7) Memadukan antara tekstual dan kontekstual. Adapun mekanisme pendekatannya yaitu Memahami Istilah sesuai pada Tempatnya, Berpedoman kepada Sumber Pokok Al-Quran dan Sunnah, Memaparkan Pandangan Mayoritas Ulama, Berpedoman Kepada Maqashid Syari’ah. Ketiga, gagasan moderasi beragama yang digulirkan oleh Ali Jum’ah memiliki relevansi kuat dengan konstruksi Gerakan sosial keagamaan yang ada di Indonesia. Kelompok mayoritas sering kali memiliki peran penting dalam mengelola konflik karena memiliki kekuasaan lebih besar, sesuai dengan teori konflik sosial. Mereka dapat menggunakan kekuasaan ini untuk menerapkan kebijakan yang mendukung moderasi beragama, yang pada gilirannya menciptakan stabilitas sosial yang lebih besar. Transmisi keilmuwan Ali Jum’ah di Indonesia dipromosikan oleh Sebagian tokoh agamawan di Indonesia, khususnya alumni Al-Azhar Mesir.

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: Ali Jum’ah; Wasathiyyah; Moderasi Beragama; Tafsir
Subjects: Religious Education
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama > Konsentrasi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mr Mohammad Rindu Fajar Islamy
Date Deposited: 29 Aug 2024 06:33
Last Modified: 29 Aug 2024 06:33
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/94627

Actions (login required)

View Item View Item