Widia, Widia (2024) Respon masyarakat terhadap kebijakan Kolonial Belanda tentang wabah Pes di Priangan tahun 1930-1939. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (71kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (298kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (523kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
Abstract
Penyakit pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang terdapat pada kutu tikus. Penyakit ini pertama kali melanda Pulau Jawa pada awal abad ke-20. Masuknya pes ke Pulau Jawa disebabkan oleh keteledoran pemerintah Hindia Belanda dalam pengawasan kesehatan serta kondisi krisis ekonomi yang melanda wilayah Jawa Timur. Situasi ini mempermudah penyebaran penyakit hingga ke wilayah lain, termasuk Jawa Barat. Salah satu wilayah yang terdampak signifikan adalah Priangan, di mana penyebaran penyakit pes menjadi masalah serius bagi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda dalam menangani wabah pes di Priangan pada tahun 1930-1939, menganalisis respon masyarakat Priangan terhadap kebijakan tersebut, serta menilai efektivitas kebijakan pemerintah Hindia Belanda dalam mengendalikan penyebaran wabah pes di wilayah Priangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang meliputi empat tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber- sumber arsip diperoleh dari Delpher.nl dan Khastara, termasuk koran-koran sezaman seperti De Locomotief, Sinar Deli, Sipatahoenan, dan Hanpo, serta majalah berbahasa Belanda seperti Mededeelingen Van Den Dienst Der Volksgezondheid In Nederlandsch-Indie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wabah pes di Priangan menimbulkan ancaman serius bagi masyarakat dan pemerintah. Berbagai kebijakan diberlakukan oleh pemerintah, seperti isolasi, tusukan limpa, perbaikan rumah, hingga vaksinasi. Namun, kebijakan-kebijakan ini mendapat respons yang beragam dari masyarakat, terutama karena ketidaksesuaian antara kebijakan tersebut dengan kepercayaan dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Salah satu kebijakan yang mendapat penolakan adalah tusukan limpa, yang dianggap bertentangan dengan keyakinan agama Islam yang dianut oleh mayoritas penduduk Priangan. Selain itu, kebijakan perbaikan rumah juga menjadi kendala bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memperbaiki rumah mereka karena keterbatasan ekonomi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hasilnya memberikan gambaran historis mengenai kondisi masyarakat Indonesia saat menghadapi wabah penyakit dan bagaimana pemerintah Hindia Belanda mencoba mengatasi situasi tersebut dengan berbagai kebijakan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Respon; Kolonial Belanda; Penyakit Pes; Kebijakan |
Subjects: | Public Policy Issues in Education > Public Policy Issues in Indonesia Public Preventive Medicine > History of Epidemics in Indonesia Teutonic Literatures > Nedherlandish Literatures History of Southeast Asia > History of Indonesia |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Widia Citra Diana |
Date Deposited: | 29 Aug 2024 07:45 |
Last Modified: | 29 Aug 2024 07:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/94649 |
Actions (login required)
View Item |