Optimalisasi fungsi Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) hubungannya dengan tingkat perceraian di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandung

Koidin, Koidin (2024) Optimalisasi fungsi Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) hubungannya dengan tingkat perceraian di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandung. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (281kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (593kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (506kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (53kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tingginya angka perceraian di Indonesia pada umumnya, di wilayah hukum PTA Bandung pada khususnya seperti di PA Ngamprah dan PA Indramayu, hal ini menunjukan rendahnya kualitas pernikahan sehingga tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga akibat dari minimnya bekal pendidikan pernikahan sehingga berujung pada perceraian. Kewajiban Negara atas perintah UU untuk memberikan rasa aman, harmonis, sejahtera tercukupi secara financial, terpenuhi pendidikan termasuk pendidikan pra-Nikah. Sehingga dengan terpenuhinya hak-hak masyarakat khususnya pendidikan pra-Nikah, maka kualitas pernikahan akan meningkat kehidupan rumah tangga menjadi harmonis dan mampu menyelesaikan konflik rumah tangganya dan perceraianpun akan berkurang, hal tersebut bisa terwujud satu diantaranya jika peran fungsi BP4 terealisasi dengan baik dan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui (1) tentang optimalisasi fungsi Badan Penasehatan, Pembinaan, Pelestarian Perkawinan (BP4). (2) tingkat perceraian di wilayah hukum PTA Bandung sejak tahun 2018 sampai tahun 2022. (3) fungsi Badan Penasehatan, Pembinaan, Pelestarian Perkawinan hubungannya dengan tingkat perceraian di wilayah hukum PTA Bandung. (4) usaha Badan Penasehatan, Pembinaan,Pelestarian Perkawinan menurunkan tingkat perceraian di wilayah hukum PTA Bandung. Kerangka pemikiran penelitian ini menggabungkan Teori Tujuan dan Fungsi Negara Hukum (grand theory), Keadilan dan Kemanfaatan Hukum (middle theory), dan Maslahah al-Mursalah (applicative theor). Ketiga teori tersebut akan memberikan rasa keadilan Negara kepada masyarakat khususnya pemenuhan pendidikan pra-Nikah secara optimal baik secara manual atau regular, dengan demikian maka akan terwujud rumah tangga yang berkualitas dan rendahnya perceraian. Pendekatan penelitian bersifat yuridis empiris,jenis Penelitian kualitatif dengang metode deskriptif analitis. Data berupa primer dan sekunder, data primer berupa dokumen, wawancara dengan para narasumber (via email, WhatsApp), uji purposive sampling dan sumber data Sekunder berupa buku, jurnal, media masa, media elektronik, website yang terkait dengan penelitian ini. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Hasil penelitian ini menemukan, bahwa fungsi BP4 belum optimal tergambar dengan rendahnya kualitas penikahan berefek pada tingginya peceraian karena minimnya bekal Catin pada Marriage Knowledge dan minimnya Manajemen konflik. Peran atau fungsi BP4 wilayah hukum PTA Bandung tergolong gagal sedangkan usaha yang dilakuakn BP4 untuk menurunkan tingginya perceraian di wilayah hukum PTA Bandung belum optimal sehingga angka perceraian masih tetap tinggi.

Actions (login required)

View Item