Agustina, Ira (2011) Hubungan antara resiliensi dengan kompetensi sosial mahasiswa Psikologi UIN SGD Bandung yang berasal dari keluarga bercerai. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (77kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (62kB) | Preview |
|
Text (BAB I SD IV)
4_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (694kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
Abstract
Istilah 'broken home' dapat diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar terutama bagi anak-anak. Bisa saja anak jadi murung, sedih yang berkepanjangan, dan malu. Selain itu, anak juga kehilangan pegangan serta panutan dalam masa transisi menuju kedewasaan. Karena orangtua merupakan contoh (role model), panutan, dan teladan bagi perkembangan kita di masa remaja, terutama pada perkembangan psikis dan emosi, kita perlu pengarahan, kontrol, serta perhatian yang cukup dari mereka. Orangtua merupakan salah satu faktor sangat penting dalam pembentukan karakter kita selain faktor lingkungan, sosial, dan pergaulan. Broken home bukanlah akhir dari segalanya bagi kehidupan kita. Jalan kita masih panjang untuk menjalani hidup kita sendiri. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana dan media pembelajaran guna menuju kedewasaan. Ingat, kita tidak sendiri dan bukanlah orang yang gagal. Kita masih bisa berbuat banyak serta melakukan hal positif. Menjadi manusia yang lebih baik belum tentu kita dapatkan apabila ini semua tidak terjadi. Mungkin saja ini merupakan sebuah jalan baru menuju pematangan sikap dan pola berpikir kita. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data empirik tentang gambaran tingkat resiliensi dan tingkat kompetensi sosial, serta untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara resiliensi dengan kompetensi sosial mahasiswa UIN SGD Bandung yang berasal dari keluarga becerai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuesioner. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis Korelasional. Adapun populasi yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, yaitu mahasiswa Psikologi Uin SGD Bandung yang berasal dari keluarga bercerai. Alat ukur yang digunakan dalam kedua variabel penelitian ini berupa kuesioner yang dibuat peneliti dengan menggunakan Likert’s rating scale (metoda skala penilaian likert) yang mencantumkan kategori pilihan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kompetensi sosial; resiliensi; |
Subjects: | Differential and Developmental Psychology > Psychology of Young People Twelve to Twenty |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 24 Mar 2016 07:44 |
Last Modified: | 03 Dec 2018 03:24 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/970 |
Actions (login required)
View Item |