Persepsi pada anak dari keluarga yang bercerai mengenai pernikahan: Penelitian pada anak dari keluarga yang bercerai di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Maldini, Maldini (2024) Persepsi pada anak dari keluarga yang bercerai mengenai pernikahan: Penelitian pada anak dari keluarga yang bercerai di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (131kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (51kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (53kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (138kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (76kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (63kB) | Request a copy

Abstract

Perceraian sering dianggap sebagai tanda kegagalan pasangan untuk mempertahankan hubungan pernikahan. Pernikahan sendiri merupakan sebuah hubungan yang serius dan sakral yang mengikat pasangan untuk hidup bersama, sehingga memiliki peran dan tanggung jawab sebagai suami istri ataupun sebagai orang tua. Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan angka perceraian, bahkan pada tahun 2021 hingga 2022 angka perceraian naik mencapai 15,3%. Namun, di sisi lain terjadi penurunan angka pernikahan di Indonesia hingga 8,96% dalam satu dekade terakhir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pada anak dari keluarga yan bercerai mengenai pernikahan di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pembentuk dari persepsi pernikahan tersebut. Dalam teori interaksionisme simbolik untuk mempersepsikan sesuatu ada stimulus yang memiliki peran terhadap bagaimana individu menafsirkan atau memaknai suatu hal. Penginterpretasian hubungan pernikahan yang tidak harmonis dapat memberikan nilai pada anak bahwa pernikahan adalah perkara yang tidak mudaH. Maka dari itu, perceraian orang tua menjadi salah satu stimulus bagi anak untuk memaknai dan mempersepsikan pernikahan. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dengan sumber data yang terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Metode dan pendekatan serta sumber data digunakan untuk memberikan gambaran terkait persepsi anak dari keluarga yang bercerai mengenai pernikahan dan apa saja yang menjadi faktor pembentuk persepsi tersebut melalui pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan pada anak dari keluarga yang bercerai di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor ditemukan bahwa persepsi anak dari keluarga yang bercerai mengenai pernikahan setidaknya terbagi menjadi dua, yaitu prasangka negatif terhadap hubungan pernikahan dan memandang pernikahan sebagai hubungan yang perlu banyak persiapan. Persepsi ini tentunya dibentuk karena berbagai faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kepribadian, cara berpikir, hingga motivasi anak menjadi salah satu faktor internal yang membentuk persepsi tersebut. Kemudian peristiwa di masa lalu (perceraian orang tua) hingga faktor lain seperti lingkungan sosial dan pemberitaan di media yang banyak mengabarkan masalah keluarga serta perceraian juga menjadi faktor yang membentuk persepsi anak terhadap pernikahan.

Actions (login required)

View Item