Putri, Reyvadillah Zammelya (2024) Kontruksi pemahaman tentang standar kecantikan perempuan di kalangan pelajar: Penelitian di SMAN 10 Garut Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut. Sarjana thesis, UIN Sunang Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (275kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB) |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) |
||
Text (BAB V)
8_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) |
Abstract
Perempuan dan kecantikan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kecantikan perempuan dikategorikan dengan warna kulit yang putih, hidung mancung, wajah mulus, bulumata yang lentik, memiliki berat badan ideal, tubuh tinggi, dan paras yang menawan. Banyak orang mengatakan bahwa cantik itu relatif artinya setiap orang memiliki pandangan berbeda mengenai kecantikan. Akan tetapi, faktanya standar kecantikan masih menjadi tolak ukur dalam menilai fisik seseorang. Standar kecantikan inilah yang menjadi suatu permasalahan bagi sebagian perempuan khususnya pelajar SMA. Karena dengan adanya kontruks kecantikan tersebut dapat memberikan beberapa dampak bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontruksi pemahaman standar kecantikan perempuan di kalangan pelajar SMA, dengan fokus pada aspek-aspek seperti persepsi cantik menurut pelajar, faktor penyebab adanya standar kecantikan, dan dampak yang diakibatkan oleh standarisasi kecantikan perempuan. Teori kontruksi sosial Peter L. Berger menjadi pisau analisis dalam melihat realitas sosial, karena menurut Berger kontruksi sosial dibangun oleh dua cara: Pertama, mendefinisikan realitas atau kenyataan dan pengetahuan. Kedua, untuk meneliti sesuatu yang intersubjektif. Teori ini digunakan untuk menunjukkan realitas kecantikan yang ada di kalangan pelajar SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Lokasi dalam penelitian ini berada di SMAN 10 Garut. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sekitar 13 orang di antaranya 5 orang pelajar laki-laki, dan 8 orang pelajar perempuan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, kemudian penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar dalam mengkontruksi standar kecantikan tidak hanya dilihat dari segi fisik seperti berkulit putih, hidung mancung, berpenampilan menarik, wajah mulus, postur tubuh menarik. Akan tetapi dilihat juga dari kecantikan kepribadian dan kecantikan intelektual. Ada dua faktor yang memengaruhi kecantikan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Ketidakrealistisan dalam standar kecantikan seringkali menyebabkan tekanan pada individu untuk mencapai tampilan fisik tertentu sehingga menurunkan kepercayaan diri, adanya ketidakpuasan pada tubuh, serta adanya perlakuan istimewa pada perempuan cantik hal itu dapat memberikan bentuk diskriminasi pada perempuan lain.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kontruksi sosial; standar kecantikan; pelajar |
Subjects: | Social Welfare, Problems and Services > Problems and Services to Women Educational Institutions, Schools and Their Activities > Students |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Reyvadillah Zammelya Putri |
Date Deposited: | 10 Sep 2024 02:18 |
Last Modified: | 10 Sep 2024 02:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/97570 |
Actions (login required)
View Item |