Muiz, Amin (2018) Penafsiran Huruf Al-Muqaṭṭaah (Studi Komparasi antara Penafsiran Ibn Jarîr al-Ṭabari dan al-Fairûzabadi dalam Tafsir Jâmi’ al-Bayân dan Tanwîr al-Miqbâs). Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_COVER.pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (442kB) | Preview |
|
|
Text
3_DAFTAR ISI.pdf Download (402kB) | Preview |
|
|
Text
4_BAB I.pdf Download (701kB) | Preview |
|
|
Text
5_BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
6_BAB III.pdf Download (639kB) | Preview |
|
|
Text
7_BAB IV.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
8_BAB V.pdf Download (317kB) | Preview |
|
|
Text
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (514kB) | Preview |
Abstract
Fawâtih al-Suwâr atau huruf al-Muqaṭṭaah secara zhahir-nya adalah huruf yang tidak memberikan makna secara jelas dan luas sehingga sampai saat ini masih menjadi perdebatan panjang di kalangan Mufassir. Pendapat ulama klasik (Salaf) menyatakan bahwa huruf muqaṭṭaah sebenarnya terwujud sejak zaman azâli. Sedangkan ulama modern (Khalaf) menggolongkannya huruf muqaṭṭaah adalah bagian dari mutasyâbih secara lafzhi atau maknawi. Dasar mengetahui makna huruf tersebut, ulama memulai pemahaman maknanya dengan pendekatan ta’wîl tafshîlî dan apabila tidak mampu ulama mendekatinya dalam bentuk tafwidh ijmâlî. Proses yang dilalui penulis dalam penelitian tesis ini adalah meneliti makna huruf muqaṭṭaah dari berbagai sumber kemudian lebih menfokuskan pada penafsiran al-Ṭabari dan al-Fairûzabadi dalam karyanya masing-masing. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Reasech) yang bersifat kualitatif pendekatan analisa-diskriptif. Hasil dari penelitian ini dari masing-masing tokoh di atas muncul ragam pemahaman tentang huruf muqaṭṭaah. Al-Ṭabari dan al-Fairûzabadi sama-sama memahami masing-masing huruf muqaṭṭaah yang memiliki makna dan hikmah tersendiri, tujuan makna tersebut sebenarnya tidak sampai pada makna hakikat tetapi hanya makna majâzi. Dengan pendekatan ta’wîl-tafwîdh al-Ṭabari berusaha mengklasifikasikan huruf muqaṭṭaah bagian dari mutasyâbih dengan mengisyarakatkan ijmâlî sifat Allah, nama pilihan, pujian Allah atas nama-Nya, bagian dari huruf hijâiyah dan sumpah-Nya. Sedangkan al-Fairûzabadi mendekati makna dengan ta’wîl-tafwîdh. Yakni makna huruf muqaṭṭaah diartikan sebagaimana bentuk huruf mu’jam artinya huruf yang memiliki makna yang dikehendaki pembaca, nama bagi surah tertentu, bagian dari huruf nida’. Bagi penulis sendiri keberadaan huruf muqaṭṭaah menjadi nilai kemukjizatan bagi yang mendalaminya. Bahkan, Al-Fairûzabadi sebenarnya mengambil sisi riwayat pada huruf tertentu sangat tidak berlandaskan. Semisal pencipataan alam semesta dengan pendekatan riwayat Isrâiliyyat. Diketahui, bahwa ta’wil yang dikemukakan al-Fairûzabadi penggunaannya adalah tafwîdh dengan bentuk ijmâli secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dalam Tanwîr al-Miqbâs ditemukan rangkaian sanad yang hampir sama. Sedangkan al-Ṭabari memilih jalur ta’wîl ijmâli sebagian dan menggunakan tafshîlî sebagiannya. Penulis mengutip kesimpulan dari al-Ṭabari bahwa pada huruf muqaṭṭaah sejatinya terdapat makna yang tersirat atau makna yang dituju dan penulisannya juga bisa dikembangkan dengan menyesuaikan arti yang ditujunya (dilâlât ma’na).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafwidh; Ta'wil; Huruf Al-Muqattaah |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kandungan Al-Qur'an |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Kholifah Ifah |
Date Deposited: | 30 May 2018 03:52 |
Last Modified: | 30 May 2018 03:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/9838 |
Actions (login required)
View Item |