Azzahra, Nabila Liandhita (2024) Overclaim produk melalui jasa Content Creator perspektif Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Lembaga Fatwa Persekutuan Malaysia Ke-646/2021. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak..pdf Download (349kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB 1.pdf Download (629kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
||
Text (BAB III)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (651kB) |
||
Text (BAB V)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB) |
Abstract
Kegiatan promosi dalam penjualan tentunya diperlukan untuk memperkenalkan kepada publik mengenai produk yang dijual, hal itu dilakukan untuk menarik minat dari para calon pembeli. Oleh karena itu tidak sedikit dari para penjual yang menggunakan jasa endorsment yang ditawarkan oleh content creator/influencer yang lebih menjanjikan dalam melakukan promosi sehingga banyak yang tertarik dengan penjelasan dan klaim yang diberikan content creator, sayangnya hal ini dapat merugikan bagi masyarakat apabila dilakukan overclaim oleh content creator tersebut tanpa pertanggungjawaban. Saat ini lembaga fatwa dari LBMNU dan Fatwa Persekutuan Malaysia mengeluarkan fatwa yang bersangkutan dengan overclaim dan content creator. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) Overclaim melalui jasa content creator perspektif Lembaga Fatwa Malaysia, (2) Overclaim melalui jasa content creator perspektif Bahtsul Masail, (3) Analisis perbandingan metode yang digunakan kedua lembaga tersebut. Adapun kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada salah satu kaidah fikih bahwa “ bahaya itu harus dihilangkan” sebagai salah satu Istinbathul Ahkam. Hal ini berkaitan dengan overclaim yang memiliki unsur penipuan, dan akan menimbulkan keharaman dalam berprofesi sebagai content creator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan melakukan pendekatan yuridis normatif dan teknik library research, yaitu dengan cara menggali dan menelaah sumber utama, setelah itu dilakukan mencari data-data literatur yang berkaitan dengan penelitian, dan dilakukan komparatif dengan tujuan untuk memperoleh persamaan dan perbedaan mengenai hukum overclaim produk melalui jasa content creator perspektif LBMNU dan Fatwa Persekutuan Malaysia. Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) Fatwa Persekutuan Malaysia mengharamkan perbuatan overclaim oleh content creator dalam marketing/promosi, (2) LBMNU mengharamkan perbuatan overclaim oleh content creator dalam marketing/promosi ,(3) Dari kedua lembaga ini ditemukan banyak persamaan dalam penggunaan metode ijtihad, yaitu sama-sama merujuk pada al-quran, hadits, dan pendapat dari para ulama mahzab syafi’i, sedangkan perbedaan yang ditemukan adalah rujukan utama yang digunakan, LBMNU menggunakan kitab-kitab dari mahzab syafi’i sebagai rujukan utama, sedangkan Lembaga Fatwa Persekutuan Malaysia menjadikan al-quran dan sunnah sebagai rujukan utama. Kata kunci: fatwa, overclaim, content creator
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | fatwa; overclaim; content creator |
Subjects: | Islam > Islamic Leaders |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Nabila Liandhita Az-zahra |
Date Deposited: | 30 Sep 2024 01:58 |
Last Modified: | 30 Sep 2024 01:58 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/99471 |
Actions (login required)
View Item |